Suara.com - Pensiun dini dan menikmati masa tua dengan damai kini jadi dambaan generasi muda. Untuk itu, tidak ada salahnya menyiapkan dana pensiun dari sekarang.
Tapi sayangnya menurut survei HSBC, 9 dari 10 orang Indonesia belum siap untuk membiayai hidup di masa tua. Mirisnya 75 persen responden orangtua bahkan mengharapkan bantuan dana dari anaknya.
Jika kamu tidak ingin seperti itu sebaiknya, segera persiapkan dana pensiun sejak dini. Caranya bisa dengan menerapkan 7 langkah berikut berdasarkan siaran pers Ruangguru, Rabu (3/3/2021).
1. Tentukan jumlah dana pensiun
Tentukan kapan kamu ingin pensiun dan pahami kebutuhan apa saja yang akan kamu butuhkan di masa senja nanti, sehingga kamu dapat menentukan estimasi jumlah dana pensiun yang kamu inginkan.
Saran yang umum diberikan adalah untuk menyisihkan 10 hingga 15 persen penghasilan bulanan untuk dana pensiun kamu. Jumlah ini masih dapat berubah, tergantung dari kebutuhan dan hal apa yang kamu inginkan di masa pensiun nanti.
Saat ini, ada banyak laman web yang menyediakan jasa kalkulator perhitungan estimasi dana pensiun yang sehat dan bisa kamu gunakan sebagai langkah awal.
2. Mulai berinvestasi
Ada beragam cara yang dapat kamu jadikan pilihan untuk menyisihkan dana pensiun kamu. Mulai dari menabung, hingga investasi.
Baca Juga: Bety, Wanita Pembobol Dana Pensiun Pertamina Rp1,4 T Tertangkap di Kemang
Jangan sisihkan semua dana kamu ke dalam satu tempat menabung saja tetapi justru dipecah ke dalam beberapa tabungan. Pilihannya seperti tabungan dengan bunga kecil hingga tabungan dengan risiko tinggi dan ambisius.
Ingat, sesuaikan risiko saat berinvestasi, kenali risiko dengan baik, dan bijaklah dalam berinvestasi. Kalau kamu tertarik untuk mulai melirik opsi investasi yang mudah, mulailah pelajari reksa dana sebagai salah satu pilihan investasi yang mudah diakses secara daring.
3. Membangun pendapatan pasif melalui aset produktif
Saat memasuki usia pensiun, penghasilan tetap akan berhenti atau menurun. Inilah mengapa membangun pendapatan pasif menjadi salah satu opsi di hari tua nanti.
Bagaimana caranya? Miliki aset produktif yang dapat menghasilkan pemasukan. Salah satu contoh aset produktif adalah penyewaan properti. Bila kamu memiliki aset properti, kamu bisa menyewakan aset tersebut, dan mendapatkan pendapatan secara rutin.
4. Kurangi pengeluaran konsumtif
Jika penghasilan bulanan sudah habis terlebih dahulu akibat pengeluaran konsumtif, maka tidak akan ada sisa penghasilan yang dapat disisihkan untuk mempersiapkan dana pensiun.
Prinsipnya, utamakan kebutuhan utama dan sisihkan sebagian penghasilan untuk dana pensiun terlebih dahulu, baru sisanya dapat dipakai untuk pengeluaran konsumtif.
5. Siapkan dana darurat
Selain dana pensiun, jangan lupa untuk mempersiapkan dana darurat yang dapat digunakan saat masa tak terduga, seperti misalnya saat kehilangan pekerjaan karena pandemi.
Jumlah dana darurat yang disarankan berbeda - beda, tergantung pada kondisi kamu. Rumus pada umumnya yang sering disarankan oleh para ahli keuangan seperti berikut ini:
- Bila kamu lajang, jumlah dana darurat kamu senilai 6 kali pengeluaran bulanan.
- Bila kamu sudah menikah, namun belum memiliki anak, jumlah dana darurat kamu senilai 9 kali pengeluaran bulanan
- Dan jika kamu sudah menikah dan memiliki anak, jumlah dana darurat kamu senilai 12 kali pengeluaran bulanan
- Dana darurat dapat disimpan di tempat yang aman, bersifat likuid, atau non likuid namun mudah dicairkan, seperti rekening tabungan, deposito, logam mulia emas, dan reksa dana pasar uang.
6. Melunasi hutang yang konsumtif
Jika Anda memiliki hutang atau cicilan yang masih berjalan, prioritaskan untuk melunasinya terlebih dahulu karena hutang akan mengganggu kelancaran cash flow kamu.
Semakin cepat hutang lunas, maka kamu akan semakin mudah dan nyaman dalam mempersiapkan dana pensiun.
7. Memiliki asuransi hari tua
Saat ini beberapa penyedia layanan asuransi menawarkan berbagai macam layanan asuransi hari tua yang dapat membantu memberikan pendapatan bulanan saat kamu memasuki usia pensiun nanti.
Mulai pelajari produk-produk yang ada dan rancanglah program pensiun kamu. Selain itu, jangan lupa juga mengenai pentingnya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa ya.