Dulu Borobudur adalah Pusat Musik Dunia, Begini Komentar Ganjar Pranowo

Kamis, 08 April 2021 | 17:51 WIB
Dulu Borobudur adalah Pusat Musik Dunia, Begini Komentar Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di kompleks Candi Borobudur, Kamis (8/4/2021). (Dok : Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah musisi nasional dan lokal berkumpul untuk menghadirkan kembali alat-alat musik tempo dulu yang terukir di dinding Candi Borobudur.  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, hadir dalam acara bertajuk Sound of Borobudur tersebut.

"Ini karya luar biasa. Ada beberapa orang nekat, Kang Purwa, Mbak Iik, Mas Dewa mengeksplorasi Candi Borobudur dan menemukan alat-alat musik di relief-relief itu. Mereka kemudian berusaha membuat replikanya, menemukan bunyinya dan sekarang jadi komposisi yang luar biasa. Mungkin hipotesisnya benar, bahwa Borobudur adalah pusat musik dunia. Kita ingin mewujudkan itu," kata Ganjar, Jatengm Kamis (8/4/2021).

Ganjar mengatakan, Sound of Borobudur adalah karya seni yang dihasilkan musisi-musisi nandal yang tergolong nekat. Purwatjaraka, Trie Utami, Dewa Budjana dan sejumlah seniman sekaligus ilmuan yang meneliti, menghasilkan karya yang luar biasa.

Ia menambahkan, pihaknya akan mendukung upaya menjadikan Borobudur sebagai pusat kesenian dunia. Dengan temuan para musisi-musisi itu, ia yakin bahwa Sound of Borobudur akan memperkaya dan menambah daya tarik kawasan ini.

"Ini baru dari sisi seninya, belum arsitektur, lingkungan, habitat, relasi sosial dan lainnya. Menurut saya, ini kesuksesan penemuan kembali peralatan musik di Candi Borobudur dan menunjukkan bahwa candi ini merupakan pusat peradaban yang sebenarnya," tegasnya.

Ganjar menyatakan sepakat bahwa pengembangan kawasan Borobudur tidak boleh hanya fokus pada pembangunan fisik semata. Orang mungkin akan bosan berkunjung ke Borobudur, kalau yang dijual hanya candi dan bangunan-bangunan lain.

"Ini yang perlu kita angkat, mungkin ke depan tidak perlu membuat hal baru di sini, cukup mewujudkan apa yang ada di relief candi itu dijadikan sebuah pertunjukan menarik. Tidak menutup kemungkinan, nanti tarian-tarian yang terpahat di relief itu bisa digerakkan di kehidupan nyata. Maka orang yang wisata nanti akan betah, karena akan mendapatkan soul nya," pungkasnya.

Lebih lanjut, Dewa Budjana mengatakan, karya itu sebelumnya melalui riset yang panjang hingga alat musik yang ada itu berhasil dibuat, berbunyi dan bisa disatukan dalam sebuah orkestrasi.

"Ini kelanjutan dari project kami lima tahun lalu, ketika saya diajak ke sini dan mendapat pengetahuan bahwa relief di Candi Borobudur ternyata menyimpan banyak sekali pengetahuan. Candi Borobudur seperti perpustakaan, yang semuanya ada di sini termasuk seni," katanya.

Baca Juga: Banjir Bandang di NTT, Ganjar Pranowo akan Kirim Bantuan

Dari situlah, ia bersama Trie Utami tergerak untuk mencoba mereplika alat musik yang ada di relief itu. Setelah terbentuk, Ia berusaha untuk membunyikannya, tentu dengan cara dan metode zaman sekarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI