Alasan perang saudara terjadi antara Raja Kertajaya dan pasukan Tumapel, karena saat itu Raja Kertajaya menentang ajaran Hindu dengan meminta kaum Brahmana untuk menyembahnya seperti dewa.
Raja kertajaya ingin disembah karena percaya bahwa dirinya sangat sakti, hingga mampu duduk bersila di atas tombak tajam yang berdiri tanpa luka sedikitpun.
Ia juga sesumbar, kalau dirinya hanya mampu dikalahkan oleh Dewa Siwa, salah satu dewa di antara tiga dewa utama dalam agama Hindu (Trimurti).
Bahkan Raja Kertajaya mengancam akan membunuh siapapun yang tidak menyembahnya. Kaum Brahmana sangat menentang ancamannya, dan akhirnya meminta tolong Ken Arok, seorang penguasa dari Tumapel.
Berhubung Ken Arok berambisi untuk menguasai wilayah Jawa Timur, jadilah Ken Arok setuju saat diminta tolong oleh kaum Brahamana.
Setelahnya, karena Ken Arok memenangkan perang, ia kemudian mendirikan kerajaan baru, yakni Kerajaan Singasari pada 1222.