Mulailah perjalanan dengan mengunjungi kuil Hindu Sri Veeramakaliamman Temple, Shree Lakshminarayan Temple, Sri Srinivasa Perumal Temple Singapore, dan Sri Vadapathira Kaliamman Temple.
Selanjutnya kunjungi Sakya Muni Buddha Gaya Temple yang merupakan wihara dengan arsitektur Thailand. Selain itu ada Kampong Kapor Methodist Church, gereja peranakan pertama di Singapura.

Kemudian lanjutkan perjalanan ke Masjid Abdul Gafoor, salah satu masjid tertua di Singapura dari 1800-an. Arsitektur masjid ini sangat indah, perpaduan gaya Barat dan kaligrafi Saracen.
Anda juga dapat mengunjungi Angullia Mosque, masjid yang berumur lebih dari 130 tahun. Tak jauh dari sana ada Mustafa Centre, toko serba ada yang terkenal di kalangan wisatawan Indonesia.
Jika Anda ingin melalukan wisata religius ini, sebaiknya kenakan busana yang sopan dan hormati umat yang sedang beribadah.
5. Wisata belanja
Little India terkenal sebagai surganya belanja murah. Anda bisa belanja bumbu rempah, kain, perhiasan, dan oleh-oleh dengan harga terjangkau di sini. Selain Mustafa Centre, Anda bisa berkunjung ke Tekka Centre yaitu pasar tradisional yang bersih dan rapih menjual berbagai barang dan camilan unik.

Ada juga Little India Arcade yang dibangun pada 1920, tempatnya mencari oleh-oleh dengan harga terjangkau. Anda bisa menemukan aksesoris perhiasan asli dan imitasi, pakaian khas India seperti sari, sarung bantal, gorden, atau pajangan rumah etnik di sini.
Bagi Anda yang ingin mencari kosmetik, pewarna rambut, hena, atau obat-obatan khas India, berkunjunglah ke Jothi.
6. Tur seni untuk foto yang Instagrammable
Semua sudut di Little India begitu semarak, bahkan dinding, lorong, dan ornamen gedungnya diwarnai mural warna-warni. Jangan lewatkan berjalan kaki menelusuri kawasan ini. Sebab, Anda bisa belajar sejarah, mencuci mata, dan mengisi galeri Instagram.
Beberapa lokasi berfoto populer di Little India adalah Sri Veeramakaliamman Temple dengan atap kuil penuh relief yang indah. Kuil ini juga salah satu tempat ibadah tertua di Singapura dan selamat dari serangan bom saat Perang Dunia II.
Baca Juga: Perjuangan Para Pengumpul Barang Bekas Bantu Singapura 100% Bebas Sampah
Selanjutnya ke House of Tan Teng Niah, vila chinese yang masih bertahan sejak dibangun pada 1900. Rumah ini diyakini milik istri pemilik pabrik permen. Setiap sudut rumah ini warna-warni dan begitu Instagrammable.