3. Mesosfer
Mesosfer berfungsi untuk menghancurkan meteor, jadi kita terlindungi dari ancaman benda angkasa yang bisa saja jatuh ke bumi.
Suhu di mesosfer dapat mencapai minus 83 derajat celcius, karena pada mesosfer berlaku hukum gradient thermometric. Mesosfer terletak pada ketinggian 50 hingga 80 kilometer dan puncaknya bernama mesopause.
4. Termosfer
Termosfer jaraknya sangat jauh dari permukaan bumi yaitu sekitar 80 hingga 100 kilometer dari permukaan bumi. Lapisan ini juga disebut lapisan ionosfer karena pada ketinggian 100 kilometer terjadi proses ionisasi, dimana ion positif dan elektron bebas bermuatan negatif terbentuk. Pada proses ionisasi inilah aurora terbentuk.
Proses ionisasi yang terjadi menyebabkan penambahan dan pengurangan jumlah elektron yang menghasilkan cahaya berwarna-warni di angkasa.
Cahaya aurora hanya bisa dilihat dari tempat di bumi yang medan magnetnya kuat yaitu di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Semakin kuat magnet bumi, semakin jelas aurora terlihat.
Begitu juga sebaliknya. Itulah kenapa kita tidak bisa melihat aurora di Indonesia karena Indonesia terletak di khatulistiwa di mana medan magnetnya tidak cukup kuat.
Selain menghasilkan aurora, partikel ion yang terbentuk oleh radiasi matahari tersebut juga berfungsi sebagai pemantul gelombang suara dan cahaya dari bumi dalam bentuk gelombang radio.
Baca Juga: Aurora Ribero dan Steffi Zamora Kerja Bareng di Serial Kaget Nikah
5. Eksosfer
Lapisan paling luar dan paling atas dari atmosfer ini berada pada ketinggian 400 hingga 1.000 kilometer dari permukaan bumi.
Pengaruh gaya gravitasi di eksosfer sangat kecil. Eksosfer ini merupakan lapisan antara bumi dengan angkasa luar. Sehingga eksosfer bisa disebut juga sebagai geostasioner atau ruang antar planet.
Dari beragam jenis atmosfer, memiliki peran masing-masinguntuk menjaga bumi. Apabila atmosfer tidak ikut berotasi bersama bumi, angin di atas bumi akan menjadi sangat kencang berkisar 1.667 kilometer per jam dan dipastikan tidak ada kehidupan di bumi dengan kekuatan angin sebesar itu.