Bukan Cuma Cari Cuan, Ini 4 Prinsip Berdagang Ala Rasulullah SAW yang Patut Ditiru

Rabu, 21 Juli 2021 | 16:00 WIB
Bukan Cuma Cari Cuan, Ini 4 Prinsip Berdagang Ala Rasulullah SAW yang Patut Ditiru
Ilustrasi Pedagang Kaki Lima (Unsplash @sndir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam menjalankan bisnis nya, amanah dilakukan agar pedagang bisa memiliki sifat yang jujur. Meski sebagian pedagang mengambil laba yang cukup tinggi, namun Nabi Muhammad SAW memberitahu harga pokok dengan jujur saat ditanya pembeli.

Sebab cara berdagang Rasulullah bukan semata-mata mencari keuntungan, tetapi menerapkan perilaku baik saat berdagang.

Allah SWT berfirman dalam surat Q.S. Asy-Syuraa ayat 20, bahwa:

Man kaana yuriidu harsal Aakhirati nazid lahuu fii harsihii wa man kaana yuriidu harsad dunyaa nu'tihii mnhaa wa maa lahuu fil Aakhirati min nasiib.

Artinya:

“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat”.

Tabligh

Saat Rasulullah memiliki barang dalam keadaan cacat, saat berdagang Rasulullah menjelaskan kekurangan dari barang tersebut. Bahkan, cara Rasulullah bukan mau menutupi kualitas barang, karena itu akan merugikan pembeli.

Dalam hadis yang diriwayatkan Ibn Majah, suatu ketika Uqbah bin Amir mendengar Rasulullah berkata:

Baca Juga: Bikin Sedih, Ini Alasan Pedagang BEC Nekat Turun ke Jalan Tolak PPKM Darurat

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada saudaranya, kecuali jika dia mejelaskan (kekurangan itu)”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI