1. Tradisi Zaman Jahiliyah
Tradisi Rebo Wekasan diyakini telah berkembang sejak zaman Jahiliyah. Dalam tradisi jahiliyah lebih dikenal sebagai Arba Mustakmir.
2. Larangan menikah
Terdapat mitos larangan menikah saat Rebo Wekasan. Masyarakat masih percaya akan terjadi kesialan jika menikah pada hari itu. Masyarakat lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dan melaksanakan amalan-amalan tolak bala.
3. Tidak keluar rumah
Mitos menyebar di masyarakat, saat Rebo Wekasan dianjurkan untuk tidak bepergian keluar rumah. Sebab hal ini akan mendatangkan musibah seperti kecelakaan maupun mala petaka lainnya.
Amalan-Amalan Rebo Wekasan
Rebo Wekasan ini menjadi tradisi masyarakat untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT atas musibah atau bahaya yang bisa kapan pun terjadi kepada kita. Bagi setiap umat muslim diharapkan untuk melaksanakan beberapa amalan.
Amalan-amalan untuk tolak bala dan musibah yang dapat dilakukan oleh umat muslim seperti melaksanakan sholat tolak bala, berdoa dengan doa khusus meminta keselamatan, melakukan selamatan dan bersedekah.
Baca Juga: Tujuan Rebo Wekasan dan Hukumnya dalam Islam
Sholat dapat diniatkan dengan melaksanakan sholat sunnah yakni sholat mutlaq maupun sholat hajat. Dalam setiap rakaatnya dapat membaca surat pendek seperti Al-Kautsar, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas. Sholat lebih dianjurkan dilaksanakan secara sendiri dan di rumah yang dilakukan pada pagi hari atau setelah sholat maghrib.