5 Cara Mengatasi Kucing Agresif dan Galak dengan Tepat, Jangan Terburu-buru Emosi

Arendya Nariswari Suara.Com
Rabu, 06 Oktober 2021 | 11:55 WIB
5 Cara Mengatasi Kucing Agresif dan Galak dengan Tepat, Jangan Terburu-buru Emosi
Ilustrasi kucing (Unsplash)

Wilayah dan Ketakutan

Banyak kucing menyerang ketika mereka diintimidasi atau diprovokasi oleh orang atau hewan peliharaan lainnya, itulah sebabnya kucing kamu mungkin sangat manis dengan kamu tetapi kemudian tiba-tiba menggeram, memukul, dan memukul anjing keluarga saat ingin meringkuk di sofa bersama anjing. Kucing selalu waspada jika seseorang atau sesuatu akan menyerang wilayah mereka, mereka akan menyerang.

Alasan Medis

Agresi yang tidak biasa pada kucing tidak dapat langsung dikaitkan dengan penyebab tertentu. Segera pergi ke dokter hewan untuk mendiagnosis kemungkinan masalah yang lebih besar, termasuk kondisi medis yang dialami kucing.

Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan agresi kucing termasuk epilepsi, trauma, penyakit gigi, diabetes, hipertiroidisme (mempercepat metabolisme), hipertensi (tekanan darah tinggi), gangguan otak primer, FeLV (leukimia kucing), FIV (feline immunodeficiency) dan FIP (feline infeksi peritonitis). Perawatan untuk kondisi ini dapat mengurangi atau menghilangkan agresi kucing kamu.

Cara Menenangkan Kucing yang Agresif

Tapi untungnya, ada cara untuk mengatasi perilaku agresif kucing kamu.

1. Menjauhi induk kucing

Cara mengatasi kucing galak dan agresif adalah dengan mengelola perilakunya dengan lebih baik. Salah satu alasan agresif yang bersifat sementara dan agak lebih mudah diatasi, seperti agresi induk kepada bayinya. Jauhi induk kucing dan biarkan dia melindungi anaknya.

Baca Juga: Sampai Pakai Traffic Cone, Usaha Bocah Selamatkan Kucing Bikin Warganet Terharu

2. Tidak kasar dan memberi mainan

Selanjutnya, agresi bermain adalah bentuk umum dari perilaku agresif kucing. Salah satu cara untuk mengurangi hal ini adalah tidak bersikap kasar dengan kucing kamu. Alihkan perhatian mereka ke mainan pengganti seperti boneka binatang dari bahan yang lebih kuat.

3. Memisahkan Kucing

Setelah kucing bebas, mereka akan memastikan hewan lain (dan manusia) tahu bahwa mereka adalah bosnya. Jika antar kucing memperlihatkan tingkah laku agresif setelah mereka hidup bersama dalam waktu yang lama, kamu mungkin harus memisahkan area makan, tempat tinggal, dan kotak kotorannya dan memperkenalkannya kembali secara perlahan.

4. Tidak Mengganggu Kucing

Kucing yang sangat agresif dapat membahayakan orang lain, jadi kamu tidak boleh ikut campur. Jika beberapa kucing sedang bergumul, buatlah suara keras singkat atau gangguan lain yang akan memisahkan mereka. Jika kucing kamu takut dan sendirian, kamu akan tergoda untuk membelainya, tetapi mereka mungkin menganggap gerakan ini sebagai ancaman. Sehingga jangan coba untuk mendekati atau menyentuh kucing saat mereka belum siap.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI