Memamerkan karyanya di ajang internasional
Sebelum ia mengalami kecelakaan, Arih belum memahami makeup sama sekali. Namun, setelah kejadian tersebut, Arih jadi bersemangat untuk menggali potensi dirinya yang belum pernah ia coba dengan menekuni makeup. Ia baru memulai makeup karakter setelah bergabung di Likee dan saat ini sedang mempelajari 3D makeup art.

Berkat kepopulerannya, beberapa hasil makeup yang ada di akun Likee miliknya sempat dipamerkan di ajang pameran seni internasional di Yogyakarta pada tahun 2020, lalu. Meskipun harus menjaga kesehatan wajahnya super ekstra dengan rajin menggunakan skincare, Arih tetap gigih dan pantang menyerah untuk mengembangkan bakatnya di dunia makeup.
“Di tahun 2020 sampai saat ini aku mulai mempelajari art makeup, terutama 3D makeup. Kalau sebelumnya aku belajar sendiri secara otodidak, kini aku semakin fokus dengan belajar langsung dari seorang tutor private makeup. Beliau yang mengajarkan aku untuk membuat 3D makeup. Beberapa bulan lalu aku juga sempat diundang untuk memamerkan karya makeup aku yang ada di konten Likee, di ajang pameran internasional di Yogyakarta, Jawa Tengah,” jelas Arih, seperti dikutip dari siaran tertulis yang diterima Suara.com.
Tidak puas sampai di situ, Arih selalu mengevaluasi dirinya dan konten-konten yang ia buat supaya bisa efektif mengedukasi para followersnya terkait disabilitas, memotivasi teman-teman disabilitas lainnya untuk terus semangat menggali potensi diri, dan membuat dirinya lebih baik lagi ke depan.
“Banyak dari followersku yang sangat tertarik dengan konten aku dan memberikan banyak pertanyaan termasuk membuat challenge yang jadi inspirasi aku dalam membuat konten. Dari antusiasme yang luar biasa dari para followersku ini, aku jadi semakin semangat untuk konsisten membuat konten di Likee yang bisa mengedukasi tidak hanya soal makeup tapi juga tentang disabilitas,” ungkap Arih.
Tidak hanya memberikan edukasi terkait disabilitas bagi followersnya, ke depan, melalui konten yang ia buat, Arih ingin bisa memberikan dukungan dan mengajak lebih banyak teman-teman disabilitas untuk tetap semangat mengembangkan bakatnya dan tidak mudah putus asa seperti dirinya. Ia juga ingin berkolaborasi dengan penyandang disabilitas lainnya.
“Untuk teman-teman disabilitas lainnya, harus bisa menunjukkan bakat dan karya yang kita miliki supaya orang tidak hanya memandang kita hanya karena kasihan, melainkan karena hasil karya yang kita buat. Fokuslah dengan kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan kekurangan. Karena terkadang kekurangan juga bisa dijadikan kelebihan yang dapat dibanggakan,” pesan Arih.
Baca Juga: Podcast dan Konten Audio Kian Digemari, Noice Fasilitasi Konten Kreator Bandung Unjuk Gigi