Suara.com - Pandemi tampaknya telah mengubah tren pembayaran di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Kini, semakin banyak orang beralih ke pembayaran digital karena dinilai lebih praktis dan juga aman.
Xendit, perusahaan payment gateway dan teknologi keuangan terdepan di Indonesia, hari ini, Selasa (14/12/2021), memaparkan tren pembayaran digital selama tahun 2021. Dalam periode satu tahun penuh (30 November 2020-30 November 2021), Xendit telah memproses lebih dari 150 juta transaksi pembayaran digital, baik di Indonesia maupun Filipina. Nilai total volume transaksi pun mengalami peningkatan, menjadi lebih dari USD12 miliar pada tahun 2021.
Dalam rangkuman data Xendit yang berjudul “Tren Pembayaran Digital Indonesia 2021”, ditemukan bahwa metode pembayaran yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah: eWallet (>40%), Virtual Account (>40%), dan diikuti dengan kartu kredit dan QR Code (masing-masing >5%).
Berikut ini beberapa temuan menarik dari data Xendit:
1. Hampir separuh seller online sudah menerima pembayaran via e-wallet.
Pemakaian e-wallet mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun, terutama selama pandemi, dengan total pertumbuhannya mencapai >300% dari awal tahun 2021.
Jumlah pengguna e-wallet juga meningkat 2,4x lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di bulan November 2021, hampir separuh merchant Xendit sudah memiliki kanal e-wallet khusus untuk menerima pembayaran pembeli.
2. Pembayaran via QR Code meningkat drastis.
Penggunaan QR Code juga mengalami kenaikan hingga 7x lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Akselerasi ini didorong oleh regulasi pemerintah yang menetapkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS), sehingga semua pembayaran digital dapat difasilitasi hanya dengan satu kode yang sama.
Baca Juga: Bank Indonesia Catat 12 Juta Merchant Kini Transaksi Menggunakan QRIS
Di bulan November 2021, Xendit mencatat bahwa 1 dari 5 merchant telah menggunakan QR code untuk menerima pembayaran dari pembeli.