Suara.com - Pawang hujan yang muncul di sirkuit Mandalika, saat gelaran MotoGP 2022 pada Minggu (20/3/2022), mendadak jadi perhatian dunia.
Pasalnya, perempuan bernama Rara Istiani Wulandari itu, terlihat tak gentar berjalan di tengah sirkuit saat hujan deras, melakukan ritual penangkal hujan.
Menariknya, usaha tersebut ternyata berhasil membuat hujan di gelaran balap bergengsi tersebut berhenti, hingga disoroti akun Twitter resmi @motoGP.
"THANK YOU for stopping the rain!" tulis akun Twitter @MotoGP, Minggu (20/3/2022).
Tak heran jika kini banyak orang bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dilakukan Rara hingga berhasil menghentikan hujan.
Dalam sebuah tayangan yang Suara.com kutip dari tayangan On The Spot di YouTube, Rara menggunakan cara yang membantunya berkomunikasi dengan alam dari dimensi lain. Cara yang memindahkan hujan ke tempat lain ini disebut sebagai ilmu telekinesis.
"Kalau pawang hujan itu sebenarnya komunikasi dengan roh. Awan itu kan ada uap air, nah pawang hujan itu hanya menggeser saja awan-awan yang tebal saja," jelas dia.
Bukan cuma itu, dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @Astee_mou, pada Minggu (20/3/2022), Rara juga membuka rahasia lain mengenai cara kerjanya.
Untuk menggeser awan-awan tebal yang hitam, ia menggunakan teknik getaran suara yang dihasilkan oleh sebuah mangkuk logam yang biasa ia bawa ketika melakukan ritual.
Baca Juga: Ramai soal Pawang Hujan, Ustaz Khalid Basalamah: Walau Pakai Bacaan Alquran Jangan Percaya
Menurut dia, gelombang suara yang bisa ditangkap otak adalah Alfa, Delta dan Teta. Namun tidak semua orang bisa menangkap gelombang suara hingga Teta.
Rara mengatakan, hanya pawang hujan saja yang bisa menangkap gelombang suara Teta. Kemampuan tersebut kemudian dikombinasikan dengan ketenangan batin, sehingga seorang pawang hujan bisa memasuki alam lain.
“Sebenarnya memecah awan itu dengan energi gelombang dua kali dari singing bowl, dan teriakan. Kalau kita sudah teriak, maka nanti cuaca akan panas,” begitu ungkap Rara dalam video tersebut.
Terkait menangkal hujan, sebenarnya hal ini bukan cuma dilakukan oleh seorang pawang hujan saja, lho. Ya, di berbagai belahan Bumi, kegiatan mengontrol cuaca ini juga banyak dilakukan, namun dapat dijelaskan dengan hal-hal ilmiah.
Banyak peneliti yang telah melakukan berbagai eksperimen untuk menangkal dan mendatangkan hujan, untuk berbagai tujuan. Misalnya, menghindari kekeringan di suatu wilayah, meningkatkan produksi pangan, hingga membersihkan atmosfer juga polusi.
Salah satunya adalah apa yang disebut sebagai penyemaian awan. Dilansir CNN, ini adalah metode ilmiah yang digunakan untuk mengubah pola cuaca alami dan meningkatkan curah hujan. Dengan meningkatkan curah hujan pada waktu tertentu, cara ini dapat secara efektif membersihkan langit dari semua cuaca buruk hanya beberapa jam sebelum acara besar dimulai.