Sekelompok gadis yang berkunjung saat AFP datang tidak terlalu khawatir dengan sisi gelap atau narsisme yang merajalela.
"Saya pikir tempat ini lucu untuk yang gemar berfoto, seperti teman-teman saya... Ya Tuhan ini menggemaskan sekali," kata Chaymae Ouahchi (18).
Meski generasi yang lebih tua mungkin mencemooh gagasan museum yang didedikasikan untuk swafoto, profesor Bill Burgwinkle (70) yang berkunjung bersama keponakannya yang masih remaja mengatakan orang-orang harus menerima fenomena ini.
"Saya kira sudah terlambat untuk khawatir. Dunia sudah seperti ini," katanya, menambahkan museum yang tidak seperti biasanya itu sudah memenuhi tujuannya.