Padahal jumlah orang yang melakukan investasi terus meningkat sejak 5-6 tahun terakhir, terutama pada kelompok muda.
"Paham literasi finansial ini krusial. Kita belajar apakah penghasilannya cukup, karakteristiknya gimana, risikonya gimana. Kalau ada salah satu dari literasi finansial yang skip, risikonya lumayan tinggi," ujarnya.
"Misalnya ikut-ikutan investasi padahal belum paham investasi, jadi gak pakai uang dingin. Uang sekolah anak dipakai, bahkan jual aset, pinjam uang sama keluarga. Ujung-ujungnya risiko tinggi, uangnya abis, aset hilang."
"Makanya kalau ditanya langkah pertama supaya gak ketipu, pelan-pelan belajar tentang literasi keuangan secara utuh," pungkas Annisa.