Kedatangan Ras Melanesia di Indonesia, Papua, dan Australia
Perkembangan ras Melanesia di Australia sudah ada dan berkembang sejak 50.000-60.000 tahun lalu.
Di Papua sudah ditemukan buktinya sejak 45.000 tahun lalu. Sementara di Indonesia, bukti peninggalan sejarahnya sudah ditemukan sejak 45.000 hingga 50.000 tahun lalu.
Sejak sekitar paruh kedua Pleistosin Atas telah dimulai dinamika kehidupan populasi Melanesia di Nusantara dan kawasan Pasifik.
Kehidupan yang terus berlangsung, hingga berakhirnya zaman es, menyebabkan kenaikan muka laut dan memperluas penyebaran populasi dan geografi hunian ras melanesia.
Populasi melanesia ini oleh para ahli digolongkan sebagai Ras Australomelanesia, dan berhasil memperkaya budaya pendahulu dengan pola hunian gua, pola mencari makan, pembaruan peralatan, pengembangan seni dan konsepsi kepercayaan.
Bersatunya Ras Mongoloid dan Ras Melanesia
Selanjutnya, kedatangan Ras Mongoloid datang ke pusat tempat tinggal Ras Melanesia melalui jalur migrasi barat (Asia Tenggara) dan jalur timur (Taiwan), yang hasilnya mengakibatkan interaksi antar-ras, percampuran budaya dan biologis.
Di sisi lain, pertemuan kedua ras ini menjadikan populasi Australomelanesia yang lebih dikenal dengan sebutan Melanesia ini perlahan bergeser ke wilayah timur Indonesia.
Baca Juga: Para Pengguna Roda Empat di Bumi Cenderawasih Didorong Terapkan Aplikasi MyPertamina
Hingga akhirnya, pada masa kemerdekaan, kedua ras yang mendiami Nusantara ini bersatu dalam NKRI dan menciptakan pertautan biologis dan kultural sampai saat ini.