"Kalau kita periksa, daging itu justru sumber-sumber penyakitnya ada di jeroan. Sebab jeroan itu lebih banyak mengandung bakteri dan virus," ungkap Ermariah.
2. Simpan jeroan dalam suhu dingin
Layaknya potongan lainnya, jeroan perlu disimpan dalam suhu yang dingin jika ingin disimpan lebih lama. Kulkas dengan suhu 0-4 derajat Celcius dapat menambah masa layak konsumsi jeroan sekitar 24-36 jam.
Sedangkan pendingin dengan suhu di bawah -20 derajat Celcius dapat menambah masa layak konsumsi jeroan menjadi setahun.
3. Rendam jeroan dengan air kapur sirih atau bahan penghilang amis lainnya
Jeroan merupakan potongan yang rentan berbau amis. Tanpa penanganan khusus, jeroan yang langsung dimasak akan berbau amis meski sudah diolah menjadi hidangan berbumbu.
Salah satu cara untuk menghilangkan bau amis tersebut adalah merendamnya dengan air kapur sirih.
Selain itu bahan-bahan beraroma wangi lainnya seperti jahe, daun salam, dan lengkuas dapat menggantikan air kapur sirih untuk menghilangkan bau jeroan saat proses perebusan.
4. Jeroan harus dimasak dengan suhu tinggi selama 30 menit
Baca Juga: 5 Cara Menyimpan Daging Kurban agar Tetap Empuk, Segar, dan Tahan Lama
Guna membunuh bakteri dan virus, rebus jeroan selama 30 menit dengan suhu tinggi. Jeroan yang langsung dimasak dan diolah menjadi hidangan akan berpotensi masih membawa kontaminan yang menempel.