Jepang mulai memproduksi natto pada masa Taisho, yakni tahun 1912–1926. Kala itu, para produsen kedelai di Jepang menemukan sebuah jenis bakteri yang dapat mengolah natto seperti yang kita lihat sekarang ini.
Punya tekstur dan bau yang aneh
Tantangan makan natto muncul di TikTok lantaran fermentasi kedelai tersebut memiliki bau yang apek dan tekstur berlendir sebagai hasil dari proses fermentasi bakteri.
Bau natto yang apek membuat orang-orang yang tidak terbiasa mencium aromanya menjadi jijik dan terganggu. Belum lagi natto memiliki lendir yang memanjang jika ditarik menggunakan sumpit, sehingga menambah tantangan tersendiri bagi masyarakat di luar Jepang.
Kendati demikian, masyarakat Jepang sudah cukup familier dengan bau dan tekstur natto. Bahkan, natto menjadi hidangan populer yang dinikmati tiap hari oleh mereka. Berdasarkan survey yang diselenggarakan oleh NTT navispace, 70% orang Jepang menggemari natto meski bau dan teksturnya tidak biasa.
Natto juga digadang-gadang memiliki kandungan gizi yang tinggi, terutama protein yang bermanfaat bagi tubuh.
Itulah penjelasan tentang natto yang viral di TikTok, apakah kamu berani mencicipinya?
Kontributor : Armand Ilham