Suara.com - Tim khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan memeriksa kembali para tersangka pembunuhan Brigadir J yakni Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan sederet tersangka lainnya.
Berbeda dengan pemeriksaan sebelumnya, Timsus mengeluarkan 'Kartu As' agar Ferdy cs. tak mampu membohongi para tim penyidik yakni sebuah alat bernama Polygraph atau alat deteksi kebohongan.
"Itu namanya uji polygraph, untuk menentukan tingkat kejujuran subjek dalam memberikan keterangan," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi memperkenalkan alat polygraph pada Selasa (6/9/2022).
Pemeriksaan tersebut telah berjalan dari Senin (5/9/2022) hingga Rabu (7/9/2022) besok.
Lantas, bagaimana cara kerja polygraph yang dipakai untuk memeriksa Sambo dan deretan tersangka pembunuhan Brigadir J lainnya?
Berikut penjelasan selengkapnya.
Mendeteksi beberapa indikator kebohongan
Mengutip penjelasan laman How Stuff Works, kata 'poly' dalam polygraph berarti banyak. Sebab, alat polygraph mendeteksi beberapa indikator fisiologis yang menunjukkan apakah seseorang berkata jujur atau tidak.
Saat tes polygraph berlansung, tim interogasi memberi beberapa pertanyaan kepada subjek dan kemudian alat tersebut menunjukkan kondisi tubuh si subjek saat menjawab pertanyaan.
Adapun saat seseorang berbohong, maka terjadi beberapa perubahan pada tubuhnya yang dideteksi menggunakan alat tersebut.