Infografis
Suara.com - Platform teknologi dan transportasi global, inDriver terus berkomitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan aplikasi transportasi dengan harga terjangkau.
Untuk semakin menawarkan kenyamanan dan kemudahan baik di bidang transportasi penumpang, perusahaan pun melakukan rebranding dengan mengubah nama menjadi inDrive.
Director of Ride-Hailing (APAC) inDrive, Roman Ermoshin, mengatakan pergantian nama menjadi inDrive, sebagai program pengembangan nirlaba dengan tujuan menyeluruh untuk kenyamanan dan pasar lain di mana transaksi langsung dengan harga yang wajar dapat dicapai.
“Merek baru mempertahankan kesinambungan sambil mencerminkan misi dan nilai-nilai perusahaan yang ditata ulang,” ucapnya.
inDrive, sebelumnya dikenal sebagai inDriver, diluncurkan pada tahun 2012 sebagai tanggapan masyarakat terhadap harga layanan taksi yang kurang memuaskan karena harga yang mahal.
inDriver awalnya disingkat dari Independent Drivers, sebuah grup media sosial.
“inDrive adalah kependekan dari Inner Drive, yang melambangkan kekuatan dan dorongan batin sebagaimana diungkapkan dalam misi perusahaan untuk menantang ketidakadilan,” ujar Roman.
Layani 4 Juta Transaksi per Hari
Saat ini, inDrive telah menjadi layanan dengan lebih dari 4 juta transaksi pengguna harian secara global. Aplikasi ini tersedia di lebih dari 700 kota, di 47 negara, di lima benua dan menempati urutan kedua di seluruh dunia, di antara layanan ride-hailing dalam hal pemasangan bulanan di Google Play Store dan Apple AppStore, dengan total lebih dari 150 juta unduhan.
Baca Juga: Menko Luhut Bakal Gencar Ubah Transportasi Gunakan Energi Listrik
Di Indonesia sendiri, inDrive diluncurkan pada 2021 dan kini beroperasi di lebih dari 50 kota di Tanah Air. Untuk melayani penggunanya, inDrive dibantu oleh lebih dari 600 ribu driver yang tersebar di seluruh Indonesia.
