Hubungan toksik bukan hal baru, tapi banyak tips dan psikoanalisis di media sosial menunjukkan bahwa anak muda lajang sudah mengetahui lebih banyak tentang segala yang baik, buruk dan jelek dalam berkencan. Lebih dari setengah (58%) anak muda lajang yang disurvei mengatakan bahwa mereka yakin dapat mengidentifikasi green flags atau red flags saat berkencan.
Tahun 2022, para lajang akhirnya merasa cukup dan lebih memperhatikan apa yang mereka anggap sebagai red flags dan green flags, dan membantu Tinder untuk menjadi lebih baik karenanya. Member Tinder dapat mengecek Pusat Keamanan untuk informasi lebih lanjut tentang cara berkencan yang lebih sehat dan aman.
8. Liburan untuk menebus waktu yang hilang jadi populer di Tinder
Para member Indonesia berusia 18-25 tahun rata-rata menggunakan Tinder Passport sebanyak 9 kali tiap bulannya ke beberapa destinasi internasional, seperti Singapura, Korea dan Malaysia. Sementara untuk destinasi lokal, kota-kota seperti Jakarta, Bandung, dan Bali menjadi tiga destinasi teratas.
9. Di tengah ketidakpastian dan tiga kali mercury retrograde di 2022, para lajang semakin mengandalkan zodiak sebagai panduan mereka
Zodiak menjadi deskripsi paling populer yang ditambahkan pada profil member Tinder, selain preferensi merokok, binatang peliharaan, dan jenis makanan yang dikonsumsi. Tak sedikit anak muda Indonesia yang percaya bahwa kecocokan zodiak merupakan hal penting untuk diperhitungkan dari teman kencan mereka.