Bayangkan menjalani kehidupan anak kedua dengan kakak yang terus-menerus berlarian, berbicara lebih cepat dari yang dapat Anda proses dan selalu ingin memamerkan kepada ibu dan ayah apa yang bisa dia lakukan.
Untuk menyesuaikan diri, anak kedua Anda ingin mengejar ketinggalan secepat mungkin untuk mendapatkan pelukan dan pujian yang adil. Meri Wallace, pekerja sosial klinis berlisensi di Amerika Serikat, menyebutkan dalam artikel Psychology Today bahwa anak kedua mungkin sedikit frustrasi dengan “kegagalan” awal saat mereka mencoba mengejar kakak mereka.
Tapi sebagai ibu dan ayah, kita bisa membantu mereka dengan menyemangati dan memuji mereka atas usaha mereka. Bermurah hati dengan pelukan sungguh menakjubkan untuk menegaskan cinta kepada anak kedua yang meningkatkan tingkat kepercayaan dirinya.
4. Anak Kedua Lebih Mudah Mengembangkan Persahabatan yang Indah
Salah satu hal paling canggung tentang menjadi anak kedua, terutama jika dia juga anak tengah, adalah perasaan tersisih. Ini bisa menjadi kejadian umum karena perhatian ibu dan ayah sering dialihkan oleh kakak atau adik
Dengan demikian, anak kedua cenderung lebih mudah bergaul untuk menutupi kurangnya perhatian di rumah. Dikenal sebagai "kupu-kupu sosial" keluarga, mereka berteman dengan mudah dan biasanya tidak memiliki masalah untuk menyesuaikan diri di berbagai lingkungan sosial.
Singkatnya, anak kedua Anda kemungkinan besar adalah teman yang membuat orang merasa nyaman meski baru mengenal satu sama lain!