Anak-anak yang tumbuh tanpa ayah sering bergumul secara sosial. Ketidakhadiran seorang ayah juga sering menimbulkan masalah perilaku.
Anak-anak tidak tahu bagaimana memproses kemarahan atau kecemasan mereka, terutama jika kemampuan mereka untuk berkomunikasi berkurang, jadi mereka menyerang. Pada akhirnya, ini terus berdampak negatif pada hubungan mereka.
4. Kesehatan Mental
Anak-anak dengan ayah yang tidak hadir tumbuh tanpa rasa aman yang diberikan seorang ayah. Kehadiran dan cinta seorang ayah memberi kita pemahaman yang lebih besar tentang identitas dan rasa memiliki.
Ketika tidak ada, itu bisa membuat dunia terasa hancur dan tidak stabil. Oleh karena itu, anak-anak dengan ayah yang tidak hadir menderita kecemasan dan depresi dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada anak-anak dengan ibu dan ayah yang sekarang.
5. Kesehatan dan Perilaku Seksual
Anak-anak tanpa ayah mengalami penurunan perkembangan di korteks prefrontal. Akibatnya, mereka bisa menjadi impulsif. Kemampuannya untuk melihat konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka melemah.
Banyak yang melakukan aktivitas seksual di usia muda, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan, termasuk kehamilan remaja. Anak perempuan yang tumbuh tanpa ayah dapat mengembangkan gangguan keterikatan dan melihat seks sebagai cara untuk memenuhi hubungan laki-laki.
Baca Juga: Nathalie Holscher Ungkap Alasan Sule Tak Hadir di Ulang Tahun Baby Adzam