Terkadang anak perempuan akan menyatakan dengan bangga bahwa ia adalah “daddy’s little girl”. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa sang ayah sangat menyayanginya atau merawatnya dengan sangat baik, bahkan mungkin memanjakannya.
Mungkin juga ia dianggap paling mirip dengan ayah dibandingkan dengan saudara kandung lainnya. Atau mungkin mereka yang paling menarik secara fisik, dan ayahnya memperlakukannya lebih seperti teman kencang atau pasangan romantis. Hal ini bisa menyebabkan pelecehan mental, emosional, dan seksual.
Kurangnya kehadiran ayah
Berbeda dengan orang yang ayahnya selalu terlibat dalam pengasuhan, terkadang ada juga yang memiliki daddy issues tumbuh tanpa kehadiran ayah. Mungkin karena ayahnya selalu bekerja, meninggalkan keluarga, atau tidak bisa diandalkan karena masalah narkoba atau kecanduan alkohol.
Ayah yang secara jauh secara fisik, kemungkinan juga jauh secara emosional. Seorang ayah yang tidak hadir secara emosional juga dapat meninggalkan luka besar. Untuk mengisi kekosongan itu, seorang anak mungkin membutuhkan perhatian dan validasi dari pria yang lebih tua untuk mengisi peran ayah itu. Mereka mungkin mencari persetujuan, nasihat, atau teman untuk menebus kurangnya kedekatan fisik dan emosional yang didambakan sebagai seorang anak.
Pelecehan seksual
Anak-anak kecil rentan dan mempercayai orang tua untuk menetapkan batasan yang sesuai. Sayangnya, orang dewasa terkadang melewati garis batasan itu. Seorang orang tua, orang tua tiri, paman, atau figur otoritas lingkungan dapat memanfaatkan anak-anak yang rentan.
Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umum menciptakan perasaan rumit pada anak-anak. Mereka ingin mencintai ayahnya atau pamannya karena mereka yang merawatnya, tapi merasa tersakiti akibat pelecehan.
Anak-anak yang dilecehkan sering menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Trauma masa kecil, pengabaian, dan pelecehan seksual dapat menyebabkan rasa malu.