Sementara untuk jamu yang mengandung kunyit, tidak dianjurkan untuk anak usia di bawah 12 tahun. Kunyit diketahui dapat mencegah penyerapan zat besi di usus. Hal ini dapat memperbesar risiko terjadinya anemia defisiensi besi pada anak, apalagi anak yang susah makan.
Untuk bahan-bahan jamu lainnya, seperti temulawak dan kencur, bukti yang menunjukkan manfaat dan efek samping penggunannya pada anak-anak masih sangat terbatas. Ditambah lagi, dosis bahan jamu di atas yang efektif dan aman untuk anak pun belum benar-benar diketahui.
Jadi, Bunda tetap disarankan untuk berhati-hati. Si Kecil mungkin bisa menyukai jamu, karena banyak jamu yang diolah dengan gula atau gula merah. Namun, jamu tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, maksimal hanya satu kali sebulan.