Suara.com - Banyak orang mendambakan bekerja di perusahaan ideal yang mementingkan kesejahteraan karyawan. Tapi sayangnya, tidak banyak karyawan tahu ciri perusahaan yang baik, yang bisa jadi pertimbangan sebelum melamar kerja.
Dijelaskan HR Director of Schneider Electric Indonesia dan Timor Leste, Sondang Saktion mengatakan perusahaan yang mementingkan kesejahteraan karyawan, menandakan bahwa perusahaan tersebut percaya kepada karyawannya.
Sehingga alih-alih memberikan jadwal yang ketat dan menerapkan pola kerja otoriter, tapi dengan berfokus pada kesejahteraan karyawan, efeknya karyawan merasa bersemangat bahkan bisa meningkatkan kinerja perusahan tersebut.

"Saya percaya keluarga dan pekerjaan atau kehidupan pribadi kita harus punya, kesenangan atau hobi harus jalan seimbang, jadi nggak harus kerja saja. Kalau bekerja saja pasti akan stres, mental health terganggu, hidup dia jadi terganggu jadi perusahaan sulit juga," ungkap Sondang kepada awak media beberapa waktu lalu di Jakarta Selatan.
Lebih lanjut perempuan yang punya fokus kesetaraan gender di Schneider Electric itu mengungkap 5 ciri tempat kerja ideal, yang mementingkan kesejahteraan karyawan bisa meningkatkan produktivitas karyawan sekaligus.
1. Memiliki Karyawan Suku dan Gender Beragam
Menurut Sondang, dengan beragamnya suku dan jenis kelamin karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut juga akan membuat gagasan, ide dan solusi yang beragam dari berbagai sudut pandang. Sehingga lebih dari 50 persen pekerja merupakan perempuan.
"Contohnya di kami itu dari total 3.800 karyawan di Indonesia, 50 persennya merupakan perempuan, dan lebih dari 20 persen jabatan pemimpin tim diduduki oleh perempuan. Akan ada 7 komite eksekutif perusahaan yang diduduki perempuan," jelas Sondang.
2. Melihat Skill Bukan Gender
Baca Juga: Karyawan Lembur Tak Dibayar, Kemnaker: Kok Masih Terjadi Hal Ini
Sadar betul perusahaan yang dipimpin atau tempatnya bekerja bergerak di bidang engineering atau bidang teknik alias mesin, maka banyak orang menganggap hanya karyawan lelaki yang dibutuhkan tapi nyatanya tidak. Apalagi tidak menutup kemungkinan perempuan juga mampu menguasai bidang ini.