"Jadi kalau di kita itu, akan lihat skill saat wawancara. Tapi perlu terus diedukasi juga HR manager juga harus mature (dewasa), mendukung keberagaman yang ujung-ujungnya melihat skill, karena banyak ide inovatif, kalau dari satu jenis kelamin mirip pasti cara berpikirnya," jelas perempuan lulusan S2 Manajemen Sumber Daya Manusia di Monash University itu.
3. Fleksibel Work From Home (WFH)
Sondang sadar betul pandemi mengubah cara kerja banyak perusahaan, sehingga tidak melulu ke kantor. Menariknya dengan bekerja dari rumah banyak perusahaan mengaku lebih produktif, karena tidak harus keluar macet di jalan, berdandan yang memakan waktu dan lebih fleksibel mengatur jadwal.
"Jadi ada juga kebijakan 3 hari kerja ke kantor, 2 hari WFH dari rumah, dan itu juga bisa fleksibel selama koordinasi tetap baik," sambung perempuan yang juga lulusan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada itu.
4. Karyawan Perempuan Tidak Dimarjinalkan
Banyak anggapan bahwa karyawan perempuan lemah, sulit diajak susah dan bekerja keras, apalagi tidak sedikit perusahaan yang merasa perempuan akan menemui banyak halangan dalam bekerja, karena ada cuti melahirkan, cuti anak sakit dan sebagainya.
"Tapi faktanya produktivitas kita walau mayoritas 50 persen perempuan tetap bagus. Ini karena kalau kita memberikan kepercayaan kepada karyawan, mereka juga akan merasa terhubung juga untuk perusahaan dan memberikan yang terbaik," papar Sondang Saktion.
5. Memberikan Cuti Keluarga dan Cuti Suami
Perempuan yang juga HR Director Power System East Asia & Japan ini mengatakan saat perusahaan ikut memikirkan kesejahteraan karyawan, maka karyawan akan lebih fokus dan bisa leluasa bekerja dan berkarya memberikan yang terbaik semampunya.
Baca Juga: Karyawan Lembur Tak Dibayar, Kemnaker: Kok Masih Terjadi Hal Ini
Inilh sebabnya cuti keluarga, di luar cuti tahunan, dimana karyawan bisa mengambil cuti untuk berwisata maupun berlibur dengan keluarga, dan melepas penat. Ada juga cuti suami selama 20 hari saat istri melahirkan juga sangat membantu, membuat karyawan lebih bahagia saat mereka kembali bekerja.