Kenalkan anggota tubuh seperti alat kelamin, dada, bokong, dan bibir yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Serta tanamkan mengenai batasan anggota tubuh mana saja yang boleh diperlihatkan dan tidak.
Orangtua juga harus membiasakan untuk meminta ijin ketika akan menyentuh bagian tubuh anak.
Mengajarkan Penolakan
Bangun rasa percaya diri dan keberanian anak untuk berkata tidak pada sesuatu hal yang membuatnya tak nyaman. Seperti menyentuh bagian tubuhnya baik itu keluarga, teman, atau orang asing yang ia temui.
“Ketika anak berusia 6-9 tahun ajarkan mereka cara menolak saat orang lain hendak menyentuh tubuhnya, mulai buka dengan diskusi tentang bentuk tubuh dan pubertas,” ungkap Waode.
Ajarkan pula ketegasan pada anak bahwa seseorang yang menyentuhnya tanpa ijin bisa ia laporkan ke orangtua atau orang lain yang ia percayai.
Menjaga Komunikasi dengan Anak
Dengan komunikasi yang baik, anak-anak tak merasa canggung untuk menceritakan segala keluh kesahnya dan berterus terang tentang apa yang ia alami. Ketika anak sudah memasuki usia 10-12 tahun ajarkan pula mengenai batasan dan menghargai privasi orang lain.
Ketika anak sudah memasuki usia 13-15 tahun, orangtua sudah mulai bisa terbuka untuk memberi pemahaman akan risiko seks bebas baik secara fisik mau pun mental.
Baca Juga: Terungkap! Sosok APA alias Amanda yang Ternyata Mantan Mario Dandy
(Penulis: Shilvia Restu Dwicahyani)