Banyak sekali berseliweran slogan “berbukalah dengan yang manis” dan mengaitkannya dengan sunnah Rasulullah Saw. Padahal, sejatinya Rasulullah Saw menganjurkan untuk berbuka dengan buah kurma bukan makanan atau minuman manis yang tinggi gula.
“Memang kurma mengandung gula, tapi gulanya itu kombinasi antara gluktosa dan fruktosa. Isi kurma pun enggak cuman gula doang, ada seratnya, potassium, dan ada segala macam gizi-gizi yang membantu me-re-covery after kita puasa,” jelas Yulia.
3. Makanan Utama
Kesalahan selanjutnya yang dapat memicu kenaikan berat badan saat puasa adalah dengan langsung menyantap menu utama atau makanan berat. Hal ini dikarenakan ketika berbuka, umumnya kita hanya berpikiran untuk mengenyangkan perut tanpa memikirkan gizi seimbang.
Padahal tetap perlu diperhatikan asupan yang masuk apalagi setelah seharian berpuasa agar tak menyiksa organ pencernaan juga.
“Akhirnya kita kenyang tapi karbohidrat semua. Proteinnya rendah, serat dan mineralnya gak ada, vitaminnya minim. Lengkapi dulu gizinya, kenyangnya pasti mengikuti,” tutur Yulia menambahkan.
4. Waktu Sahur
Waktu yang mepet saat akan sahur juga berpotensi menaikkan berat badan. Penyebabnya karena di waktu yang mepet, tubuh hanya akan berpikiran untuk mengenyangkan tanpa memikirkan gizi seimbang.
Tak hanya itu, sahur pada waktu yang mepet juga bisa membuat makanan tak dikunyah dengan sempurna. Sehingga bisa membuat perut mudah lapar dan lesu nantinya. Lalu ketika waktu berbuka akan balas dendam untuk lebih banyak makan.
Baca Juga: Benarkah Puasa Bikin Produksi ASI Seret? Ini Faktanya
5. Pola Pikir