![Irfan Hakim [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/08/29/68144-irfan-hakim.jpg)
Dalam penelitian para partisipan diminta tidur 8 malam di laboratorium tidur. Selama 4 malam pertama mereka tidur dengan jam normal, lalu 4 malam berikutnya jam tidur mereka hanya dibatasi 4,5 jam. Ternyata, setelah 4 malam kurang tidur, sensitivitas insulin para responden turun 16 persen.
Lebih lanjut, sensitivitas insulin sel lemak turun sampai 30 persen pada level yang biasa dialami oleh orang obesitas atau diabetes.
"Sel lemak memerlukan tidur, dan jika jam tidur kekurangan secara metabolik mereka akan terganggu," kata Matthew Brady, peneliti senior.
Bila resitensi insulin yang tadinya sementara ini menjadi sering terjadi, maka kelebihan gula darah dan kolesterol akan berakumulasi di aliran darah sehingga memicu diabetes dan penyakit jantung.