Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasul bersabda "Wanita itu bagaikan tulang rusuk, bila kamu memaksa untuk meluruskannya, niscaya kamu akan mematahkannya, dan jika kamu bersikap baik, maka kamu dapat berdekatan dengannya, meski padanya terdapat kebengkokan (ketidaksempurnaan).” (HR. Bukhari)
Imam Al Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab “Bersikap lembut pada perempuan”. Agaknya dari sini ada kalangan ulama yang mengambil makna bahwa perempuan bukan tercipta dari tulang rusuk, tapi tercipta bagai tulang rusuk atau memiliki sifat-sifatnya seperti dinyatakan hadits di atas.
Hadits di atas secara metaforik mengingatkan para pria agar menghadapi perempuan dengan bijaksana. Hal ini seperti dicatat oleh Imam an Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim.
Secara kodrati, jika tidak berhati-hati kepada perempuan, pria mudah bersikap kasar atau malah kurang ajar. Jika terlampau keras, risikonya jelas: tulang rusuk akan patah, atau dalam kata lain, perempuan akan teraniaya.
KH. Ali Mustafa Yaqub dalam bukunya Cara Benar Memahami Hadis mengemukakan pendapat tentang perbedaan riwayat hadits-hadits hubungan perempuan dan tulang rusuk di atas.
Makna kiasan dianggap lebih mampu menjelaskan tema hadits tersebut, sehingga dapat dipahami: perempuan diciptakan dari sifat-sifat seperti tulang rusuk – yang bengkok, dan tidak bisa diluruskan apalagi secara paksa. Pemahaman ini kiranya lebih mudah dipahami oleh nalar.