Namun di persimpangan jalan, ada empat orang menghalangi dan menariknya.
Sosok lelaki tua dan perempuan tinggi putih menarik tangan Dewi dan melarangnya pergi ke sana. Dewi pun menangis dan berusaha menggigit tangan perempuan itu agar melepaskanya.
Alih-alih melepaskan, perempuan itu malah memeluk dan berkata, supaya Dewi tidak pergi ke sana, serta berhenti mengamuk dan menangis.
"Kalau kamu pergi ke sana, nanti kamu tidak bisa kembali. Kamu masih punya tugas dan tempat di sini", katanya lagi.
Tiba-tiba ada beberapa orang datang menghampiri Dewi dan lelaki tua tadi memberikan tangan Dewi kepada mereka, agar membawanya pergi.
Mereka pun berjalan ke arah lain. Ketika berjalan, Dewi melihat sosok lelaki berpakaian adat Jawa dengan wajah sedih, yang terus melihat ke arahnya.
Hingga akhirnya saat bangun pagi Dewi baru sadar, ternyata sudah pindah tenda. Beberapa teman menceritakan bahwa Dewi tiba-tiba keluar tenda lewat pintu belakang.
Menurut teman-teman Dewi, ada tiga pendaki menanyakan, apakah ada anggota rombongan perempuan yang keluar tenda jalan sendirian?
Teman-teman memeriksa tenda dan baru tahu, kalau ternyata Dewi tidak ada.
Baca Juga: 3 Filosofi yang Dapat Diambil dari Mendaki Gunung, Menaklukkan Batasan Diri
Mereka lari mengejar dan membawanya kembali masuk tenda. Dewi merasa aneh karena mimpinya terasa sangat nyata.