Rekaman CCTV berdurasi singkat milik Edi itu pun diputar. Dalam rekaman CCTV tersebut, Edi melihat tangan kiri Jessica bergerak seperti menaruh atau menuangkan sesuatu ke tempat lain. Sesuatu yang dimaksud itu mengarah ke racun sianida.
"Nah ini (rekaman CCTV diputar). Ini polisi sampai teriak-teriak kesenangan nih (lihat bukti CCTV). Ulang ya, perhatikan tangan kiri dia (Jessica Wongso). Ini belum pernah dikeluarkan, (di video nampak tangan Jessica seperti menaruh sianida ke dalam es kopi Vietnam milik Mirna)," ungkap Edi.
"Jadi polisi sangat senang sekali itu hari sampai lompat-lompat, dia (Jessica) masukin (sianida) juga, dia pakai sedotan seperti teorinya dokter Theodore. Itu omongannya benar, jadi dimasukin sedotan, makanya Mirna sedotin yang pekat itu, makanya dia ngomong detik (bicara sebentar), mati dia," sambung Edi.
Alasan Tak Perlihatkan Rekaman CCTV
Edi lalu menjelaskan alasan pihaknya tak memperlihatkan rekaman CCTV itu di ruang persidangan. Dia blak-blakan mengaku tak mau Jessica dihukum mati.
"Kenapa ini nggak kita keluarkan dulu waktu sidang, kita nggak mau dia (Jessica Wongso) dihukum mati," ucap Edi.
Menurut Edi, jika Jessica dihukum mati maka terlalu mudah baginya. Karena itu, ia lebig memilih Jessica Wongso dihukum seumur hidup agar tersiksa.
"Biarin dia kesiksa, kalau bisa seumur hidup maksud saya begitu, saya maunya begitu jangan dihukum mati, keenakan dia, mati mah ditembak mati selesai," pungkas dia.
Kontributor : Trias Rohmadoni