Suara.com - Publik dibuat penasaran dengan produser film dokumenter Netflix Ice Cold, terlebih setelah ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin menuding aplikasi OTT itu sebagai penipu. Jadi penasaran, siapa saja ya orang Indonesia yang terlibat dalam dokumenter tersebut?
Edi menyebut Netflix sebagai penipu karena harus menanggung risiko dan tidak menerima bayaran yang setimpal dengan dampak yang diterimanya, saat diwawancara tim OTT asal Amerika Serikat itu.
"Janganlah dengerin Netflix. Itu ditipu, jahat dia. Netflix itu, saya ketipu sama dia. Jadi Netflix itu adalah orang Singapura yang punya, namanya Jessica Wong. Nah syuting kita, director dan sutradaranya Rob Sixmith. Saya gak dapat apa-apa dari dia," kata Edi saat wawancara bersama Karni Ilyas.
Menariknya, meski sutradara dan produser film dokumenter berasal dari luar negeri, tapi ada beberapa orang Indonesia yang terlibat loh. Berikut ini sosok-sosoknya yang berhasil dirangkum suara.com, Selasa (10/10/2023).

1. Field Producer Indonesia, Joe Yaggi
Joe Yaggi adalah pendiri PT Media Nusantara Film dba Jungle Run Productions dan Bumi Hijau Media. Ia juga merupakan Co-Founder PT Balindotirta Sejahtera bersama Steve Sitz yang merupakan PT asli perusahaan yang didirikan pada tahun 1994.
Jungle Run adalah perusahaan produksi televisi faktual yang mengkhususkan diri dalam produksi serial dan program televisi, manajemen lokasi dan produksi serta layanan produksi, film korporat, film komunitas berulang, dan film dokumenter pemenang penghargaan.
Jungle Run juga menawarkan kru siaran penuh termasuk kru kamera 4k internal, drone, dan lain-lain
2. Producer Indonesia, Bince Mulyono
Lelaki satu ini merupakan pemilik alias owner Rumah Pohon Indonesia. Menurut situs 123dok, Bince Mulyono bergabung di dunia film sejak tahun 2003 di SET Film. Pada 2007 bekerja untuk Produksi Jungle Run di Bali dan terlibat dengan banyak Produksi seperti Discovery Chanel, BBC London, Nasional Geographic.
Bince menyukai banyak tantangan dalam setiap proyek yang dia menangani. Projek yang paling berkesan baginya adalah ketika ia dikirim ke Aceh pada tahun 2005, satu bulan setelah Tsunami terjadi.

3. Production Managers Indonesia, Arry Susanto
Sesuai jabatannya, Arry memiliki karir sebagai TVC Producer yang berbasis di Jakarta. Ia juga kerap terlibat sebagai art director di berbagai film dan dokumenter. Total 16 tahun 8 bulan sudah ia berprofesi sebagai produser paruh waktu alias freelance.
Ia juga merupakan lulusan Universitas Padjajaran, sebagai strata-1 (S1) bahasa Jerman, menempuh pendidikan selama 1989 hingga 1996.
4. Production Managers Indonesia, Anindhita Bunga Ayodhya