Suara.com - Biodata dan harta kekayaan Sudin Ketua Komisi IV DPR sedang menjadi sorotan publik. Pasalnya, Sudin masuk dalam daftar nama yang diperiksa oleh KPK terkait kasus korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dibertakan pada Jumat (10/11/2023), KPK telah melakukan pemeriksaan sebagai saksi terhadap Sudin selaku Ketua Komisi IV DPR RI untuk kasus korupsi mantan Menteri Pertanian SYL. Namun, KPK belum merinci detail alasan pemeriksaan Sudin.
Seiring dengan berita pemeriksaan Sudin oleh KPK, biodata dan harta kekayaan Sudin pun turut mencuri perhatian publik. Nah untuk selengkapnya, berikut ini biodata dan harta kekayaan Sudin Ketua Komisi IV DPR.
Biodata dan Harta Kekayaan Sudin Ketua Komisi IV DPR
Sudin merupakan pria yang lahir pada 15 November 1964. Sudin merupakan seorang politikus yang menduduki jabatan sebagai anggota DPR-RI dari 2009-2024. Kader PDIP ini duduk di Komisi IV dan menjabat sebagai Ketua Komisi IV.
Untuk pendidikannya, Sudin pernah sekolah di SD N 01 Panjang (1979), lalu sekolah di SMP Persiapan Panjang (1982), dan sekolah di SMA Utama 2 Tanjung Karang (1985). Setelah lulus SMA, Sudin kuliah di STIE Pengembangan Bisnis dan Manajemen, Jakarta (2009)
Pada tahun 2004-2004 Sudin ditunjuk sebagai Bendahara DPD PDI P Lampung . Pada 2009-2014, Sudin terpilih sebagai Wakil Ketua Bidang Maritim DPD PDIP Lampung. Ia juga ditunjuk sebagai Ketua DPD PDIP Lampung periode 2017–sekarang.
Sebelum terjun ke dunia Politik, Sudin pernah bekerja di Area Manager PT Sungai Budi Jakarta (1986–1989). Pada tahun 1989-1990, Sudin juga pernah bekerja di Area Manager PT Wiraniaga Langgeng Jakarta.
Pada tahun 1990-1992, Sudin pernah menjabat sebagai Direktur PT Langgeng Cakra Lestari Jakarta. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Gindo Jaya Mitra Abadi Jakarta tahun 1993–1997. Lalu pada 1997-1999, Sudin menjabat Direktur PT Cahaya Dewata Persada.
Pada tahun 2005-2008, Sudin ditunjuk untuk menjadi Komisaris PT Gindo Mitra Pratama Jakarta dan Komisaris PT Gindo Jaya Mitra Abadi Jakarta pada tahun 2005–sekarang.