Pada saat usianya 21 tahun, UAS mendapatkan kabar baik. Namanya masuk menjadi salah satu orang Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Mesir.
UAS pun berangkat kuliah di Al-Azhar University, Mesir pada 1998. Di sana ia sukses mendapatkan gelar Lc usai berkuliah dalam jangka waktu 3 tahun 10 bulan.
Terus mengejar ilmu, UAS pada tahun 2004 kembali menerima beasiswa. Kali ini ia mendapatkan beasiswa dari Kerajaan Maroko untuk melanjutkan S2 di Daar al-Hadits Al Hassania Institute.
Beasiswa itu bukan perkara mudah untuk didapat UAS. Bagaimana tidak, institut tersebut hanya menerima 20 murid setiap tahunnya, di mana 15 mahasiswa untuk warga Maroko, dan 5 untuk warga asing.
Berbekalkan ilmu agama yang cukup, UAS mulai menjadi penceramah agama dan dikenal sebagai ustaz.
Namanya tersohor karena materi ceramahnya yang sering diunggah di YouTubenya. Tidak hanya orang Riau, tapi pelosok Indonesia pun bisa menyimaknya melalui media sosial.
Pria yang selalu menggunakan peci ini mempunyai kajian-kajian tajam dan lugas. Tak sedikit orang mengagumi tausiahnya karena dikemas dengan menarik. Ceramahnya juga dikenal sangat mudah dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat.
Selain berceramah, UAS juga dikenal sebagai sosok akademisi yang cemerlang. Ia menjadi dosen di berbagai Perguruan Tinggi Islam, di mana ia mengajar Bahasa Arab, Tafsir dan Hadits, hingga Agama Islam.
Selain itu, namanya juga tercatat sebagai anggota Komisi Pengkajian dan Keorganisasian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau dan Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Riau.
Baca Juga: Bareskrim Tentukan Jadwal Pemeriksaan Siang Ini, Firli Bahuri Segera Ditahan?
Biodata Ustadz Abdul Somad