Suara.com - Benarkah susu formula perlu untuk anak usia 2 tahun? Hal ini mungkin menjadi kebingungan bagi sebagian orang tua, khususnya mereka yang memiliki anak usia 2 tahun ke atas. Pasalnya, usia dua tahun adalah batas seorang ibu memberi ASI eksklusif untuk anaknya.
Spekulasi ini didukung dengan salah satu video viral berisikan pernyataan istri Cawapres Gibran Rakabuming, Selvi Ananda yang tampak meminta para ibu memberikan ASI eksklusif hingga anak mencapai usia 2 tahun. Setelahnya, Selvi mengatakan jika anak dapat diberi susu formula jika sudah mencapai usia dua tahun.
“Yang belum dua tahun anaknya kalau bisa ASI sampai dua tahun ya bu. Kalau sudah dua tahun, baru bisa dikasih susu formula,” ujat Selvi Ananda dalam sebuah video yang diunggah kembali oleh akun Tiktok @kabar_baru, baru-baru ini.
Pernyataan Selvi ini pun banyak menuai sorotan. Sebab, ada ahli yang menyatakan jika susu formula tak perlu diberikan apabila ASI eksklusif yanh diberikan kepada anak lancar. Di samping itu, upaya untuk mencegah stunting seharusnya bisa diutamakan pemberian protein hewani, bukan dengan susu formula.
Banyak yang menilai pernyataan Selvi Ananda tersebut dinilai blunder. Lantas, sebenarnya bagaimana sih aturan pemberian susu formula tersebut?
Kata Para Dokter Ahli
Menanggapi permasalahan yang ada, Dokter spesialis anak dr. S T Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A., mengungkapkan, bahwa ASI atau pemberian makanan pendamping saja sebenarnya sudah cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan anak. Oleh karena itu, pemberian susu formula kepada anak bukan menjadi hal wajib.
“Sebenarnya susu formula itu tidak diberikan secara rutin di bawah usia 2 tahun karena masih ASI dan juga makan saja sampai usia 2 tahun cukup. Karena kebutuhan ASI dan makanan itu sudah cukup memenuhi kebutuhan anak,” kata dr. Andreas saat dihubungi Suara.com, dikutip pada Minggu (10/12/2023).
Pemberian susu formula ini dapat dilakukan saat kebutuhan nutrisi pada anak tak terpenuhi. Sehingga pemberian susu formula hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari anak seorang anak itu sendiri.
Baca Juga: 'Cuek Bebek' Soal Dinasti Politik, Gibran Malah Lebih Pilih Promosi Resto ke Sekpri Iriana Jokowi
“Kapan kita memberikan susu formula? Kalau kita menemukan bahwa makanan saja si anaknya itu tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jadi untuk menambah yaitu dengan susu formula tambahan dan diberikan untuk usia di atas 2 tahun,” terangnya.
Kesimpulannya, tidak wajib bagi orang tua memberikan susu formula sebagai upaya untuk mencegah stunting. Pasalnya, dengan pemberian ASI eksklusif dan makanan, jika kebutuhannya telah terpenuhi, maka hal tersebut sudah cukup.
Sementara itu, terkait permasalahan untuk mencegah stunting dengan pemberian susu formula sendiri memang bisa. Akan tetapi , dr. Andrean mengatakan, bahwa pencegahan stunting dengan susu formula ini tidak sembarangan. Hal ini lantaran, susu formula yang diberikan juga jenis susu khusus. Jadi tidak semua merk susu formula bisa memenuhi kebutuhan gizi anak.
“Untuk untuk menambah kalori tidak harus menggunakan susu formula. Cuma biasanya anak-anak yang gizi buruk itu makanya kurang bagus sehingga diperlukan nutrisi tambahan yaitu susu formula yang tinggi kalori,” ujar dr. Andreas.
"Beda ya, jadi ini itu makanan cair dengan tinggi kalori untuk memperbaiki nutrisinya itu diperbolehkan tujuannya untuk mempercepat koreksi agar tidak terjadi stunting. Ini bukan susu formula biasa, ini susu formula khusus yang disarankan dokter anak untuk memenuhi kebutuhannya,” tandasnya.
Pernyataan dr. S T Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A., ini sejalan dengan dr. Tan Shot Yen yang mengatakan bahwa pemberian susu formula untuk anak di atas dua tahun hanyalah mitos. Sayangnya, mitos ini sudah berkembang di masyarakat dan menjadi kebiasaan turun temurun.