Gibran Ingin Lepas dari Middle Income Trap, Ini Pengertian dan Strategi Menurut Ahli

Sabtu, 23 Desember 2023 | 11:59 WIB
Gibran Ingin Lepas dari Middle Income Trap, Ini Pengertian dan Strategi Menurut Ahli
Cawapres Gibran Rakabuming Raka akan blusukan di Penjaringan usai mengikuti Rakornis di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/12/2023). [Suara.com/Novian]

Suara.com - Debat perdana cawapres berlangsung pada Jumat (22/12/2023). Nama Gibran Rakabuming Raka menarik perhatian publik dengan janjinya soal 'Indonesia harus keluar dari middle income trap'.

Hal tersebut dikatakan Gibran saat menyampaikan Visi Misi dalam Debat Kedua Calon Presiden dan Wakil Presiden di JCC, Jakarta Jumat (22/12/2023).

"Indonesia ini negara besar, kita harus mampu keluar middle income trap," kata Gibran.

Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan salah satu cara agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap adalah dengan menaikkan nilai tambah dalam negeri.

Saat ini kata Gibran kondisi ekonomi global sedang gonjang ganjing karena adanya resesi, perang dagang sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya bertahan diangka 5 persen.

"Kita akan lanjutkan hilirisasi, bukan hanya hilirisasi tambang saja, tetapi juga pertanian, perikanan, dan digital,"kata Gibran.

Selain itu Gibran juga berjanji akan terus melakukan pemerataan pembangunan ekonomi yang tidak hanya jawa sentris tapi lebih merata keseluruh penjuru Tanah Air.

"Kita genjot terus UMKM, karena kita memiliki sekitar 64 juta UMKM dimana 61 persen menyumbang PDB Indonesia," katanya.

Lantas apa sih pengertian mengenai middle income trap? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Gibran Sebut Solo Technopark di Debat Cawapres, Apa Itu?

Pengertian Middle Income Trap

Middle income trap adalah istilah yang mengacu pada keadaan ketika sebuah negara berhasil mencapai ke tingkat pendapatan menengah, namun tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju.

Pada Juli 2021 lalu Bank Dunia menurunkan kelas Indonesia dari negara berpenghasilan menengah atas menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah. Itu berarti Indonesia hanya bertahan satu tahun berada di kelas negara berpenghasilan menengah atas.

Hal itu terjadi karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan pendapat nasional bruto (gross national income/GNI).

GNI sendiri adalah Produk Domestik Bruto (PDB) ditambah dengan pendapatan yang dibayarkan dari negara lain, seperti bunga dan dividen.

Lantas bagaimana strategi Indonesia untuk bisa keluar dari jebakan ini, berikut ulasannya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI