Suara.com - Di hari Pemilu 2024, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mendapatkan doa dari sang ibu, Aliyah Rasyid Baswedan. Doa tersebut dipanjatkan saat sarapan pagi sebelum keluarga memberikan suara di TPS setempat.
Diketahui, Anies dan keluarga sarapan pagi dan berdoa di ruang makan dan saat itu, ibu Anies mendoakan putranya. Banyak yang penasaran, siapakah sosok ibu Anies Baswedan, Aliyah Rasyid? Kira-kira, Aliyah Rasyid keturunan apa?
Aliyah Rasyid Baswedan Keturunan Apa?
Ibu Anies Rasyid Baswedan, Profesor Dr.Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, MP adalah seorang sarjana senior yang lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Kuningan, Jawa Barat. Aliyah Rasyid keturunan apa?
Anies pernah menjelaskan latar belakang keluarga ibunya meskipun tidak detil dan gamblang. Namun yang jelas, Aliyah Rasyid berasal dari Kuningan Jawa Barat.
Ia lahir dan tumbuh di kaki gunung Ciremai. Hingga SMP, Aliyah Rasyid bersekolah di Kuningan. Ia kemudian melanjutkan SMA di Cirebon.
Aliyah menunjukkan dedikasi yang cukup besar dan berperan penting dalam pendidikan di Indonesia. Bahkan hingga saat ini, di usianya yang sudah 83 tahun, ibunda Anies masih aktif di bidang pendidikan, menjadi dosen dan guru besar emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta.
Diketahui, Aliyah bersekolah di SMA Kuningan. Namun pada tahun 1956, Aliyah harus merantau dari Kuningan ke Cirebon karena tidak ada sekolah menengah atas di kampung halamannya. Ayahnya menitipkan Aliyah kepada kerabatnya di Kota Cirebon agar ia bisa melanjutkan pendidikan SMA.
Aliyah tinggal di keluarga yang mendukung pendidikannya, padahal saat itu menyekolahkan anak perempuan adalah hal yang tabu, apalagi jika harus meninggalkan kampung halaman. Aliyah tahu betul bahwa ia ingin menjadi seorang guru di masa depan.
Baca Juga: JK Ungkap Isi Obrolan dengan Anies dan Cak Imin Usai Quick Count Prabowo Unggul Jauh
Meskipun begitu, orang tua Aliyah atau kakek Anies Baswedan bukanlah sosok dengan pendidikan tinggi. Anies menyebut kakeknya hanya penjual sarung.
"Kakek adalah seorang yang amat sederhana, hidup di kota kecil & dingin di kaki gunung, kesehariannya adalah usaha sarung tenun tradisional di rumah," ungkap Anies dalam unggahan di Facebook (22/12/2017) lalu.
"Tidak ada banyak bacaan. Tapi ia rutin dengarkan radio, ia dengarkan tamu-tamu dari jauh bertutur tentang kemajuan, tentang perubahan," imbuhnya.
Oleh karena itu, Aliyah memilih untuk melanjutkan studi di Fakultas Pedagogi dan Pendidikan Universitas Padjadjaran Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia). Padahal saat itu Aliyah juga sudah diterima di fakultas ternama lainnya seperti Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum.
Setelah mendapat gelar sarjana, Aliyah kemudian melanjutkan pendidikan tinggi dengan gelar magister di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 1982. Tidak berhenti pada jenjang magister, pada tahun 1990, Ibu Anies Baswedan itu melanjutkan studinya hingga meraih gelar doktor pada usia 50.
Kehidupan Pribadi Aliyah Rasyid