Di usia 47 tahun, Prabowo sudah mengantongi pangkat bintang tiga alias Letnan Jenderal (Letjen). Namun ketika itu Prabowo terlibat kasus penculikan beberapa aktivis.
Kekinian pemberian pangkat jenderal bintang empat Prabowo telah dikritik oleh keluarga korban pelanggaran HAM dan para aktivis. Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) menyatakan pihaknya mengecam pemberian kenaikan pangkat kehormatan Jenderal bintang empat untuk Prabowo bahkan disebut "langkah keliru".
2. Rekam Jejak SBY
![Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/xTNg83LbZWDCA3AiVDq7tbodQoFMJQQK.png)
Jauh sebelum Prabowo, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mendapat gelar Jenderal Kehormatan bintang empat. Ketika itu SBY menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia di era kepemimpinan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
SBY diangkat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letjen TNI. SBY pensiun dari kemiliteran pada 1 April 2001 seiring pengangkatannya sebagai Menko Polhukam di kabinet Megawati.
Karier militer SBY dimulai pada 1974 saat menjabat sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infanteri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) . Setelah itu SBY didapuk sebagai Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) pada tahun 1976-1977.
Karier militer SBY makin menanjak setelah ditunjuk menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad pada 1977. Setelah itu, dia ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982).
Pada tahun 1986-1988, SBY menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana. Tak lama setelah itu, SBY ditunjuk jadi Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad pada 1993-1994. Kemudian dia juga menjabat Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995).
Bukan hanya bertugas di satuan tempur, SBY pernah ditempatkan di Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad). Di sana SBY ditugaskan membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat, sekaligus jadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat.
Selain itu SBY juga diamahkan ke Bosnia Herzegovina untuk jadi perwira PBB pada 1995. Oleh karena itu SBY dilantik menjadi Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force). Dia mempunyai tugas untuk mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia.
Baca Juga: Candaan Menohok Publik Soal Prabowo dapat Bintang 4: Buset Kalah Juventus
Pada tahun 1996 - 1997, SBY menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998). Setelahnya SBY menjabat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI tahun 1998 - 1999.