“Murni sudut pandang kerja, semua yang dilakukan keluarga itu salah, anak menjadi pekerja disaat dia belum ada kemampuan mandiri untuk berpikir (memasuki kondisi contractual, legal). Tapi ya dunia sosmed belum ada 100% aturan atau law, masih dianggap urusan gue dan keluarga gue,” protes seorang warganet.
“Eksploitasi anak berlaku kalau duitnya kecil, kalau besar kagak,” tambah warganet.
“Mungkin di Indonesia eksploitasi anak gak berlaku untuk orang kaya,” tukas seorang warganet.
“Harusnya Cipung masih bobo jam segitu, kasian,” ujar warganet lainnya.
“Sampe mikir ini bocah bayi apa gak stres pagi-pagi disuruh kerja,” tambah warganet lainnya.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa