Suara.com - Memasuki bulan Ramadan, salah satu tantangan yang dihadapi oleh banyak orang adalah lapar dan lemas. Kondisi ini kadang membuat seseorang menjadi kurang fokus dan tidak optimal saat bekerja.
Diungkap dr. Adam Prabata, PhD, seorang dokter, ilmuwan, dan edukator kesehatan, sebenarnya ini adalah hal yang wajar. Penurunan semangat ataupun energi, merasa mudah lelah dan kurang fokus, munculnya rasa kantuk, terganggunya stabilitas emosi atau menjadi lebih sensitif dan mudah terpancing, hingga dehidrasi serta lemas, memang bisa dialami oleh seseorang saat berpuasa sebagai reaksi tubuh.
Meski begitu, tentu saja hal ini tidak boleh dibiarkan. Bagaimanapun, kita memiliki tanggung jawab pada pekerjaan yang mengharuskan semua tugas dan target tetap bisa tercapai, terlepas dari perubahan kondisi fisik, mental, maupun jam kerja yang berubah pada saat bulan Ramadan.
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi tantangan bekerja saat puasa ini?
”Agar bisa menjalankan puasa dengan nyaman dan lancar sehingga tidak mengganggu saat bekerja, kita perlu mengetahui beberapa tips penting dan menerapkan beberapa hal ketika sahur dan berbuka puasa,” kata dr. Adam dalam acara NgobrAZ (Ngobrol Bareng Allianz Citizens) beberapa waktu lalu.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai tantangan bekerja saat puasa.
1. Pilih dan atur makanan minuman yang tepat untuk sahur dan berbuka puasa
- Pilih makanan yang bergizi seimbang mencakup karbohidrat kompleks yang mengandung indeks glikemik rendah, protein rendah lemak yang berasal dari daging, ayam, ikan, telur, susu, serta sayur yang mengandung banyak serat dan buah yang mengandung banyak air, vitamin dan mineral untuk mencegah konstipasi.
- Hindari minuman yang berkafein seperti kopi, teh, minuman dingin dan minuman bersoda yang akan membuat frekuensi BAK lebih sering hingga meningkatkan risiko dehidrasi
- Kurangi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula dan kadar garam tinggi karena meningkatkan risiko hipertensi, diabetes dan obesitas.
- Kurangi makanan dan minuman yang merangsang lambung seperti makanan pedas, asam, kopi dan makanan berlemak seperti gorengan.
- Jangan makan terlalu cepat dan dalam jumlah banyak, makan pelan-pelan dan dalam jumlah yang cukup agar perut tidak terasa kembung, begah dan memicu gerd/maag.
2. Atur waktu minum air putih untuk memastikan kecukupan asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi
Untuk memenuhi kebutuhan cairan saat puasa, diperlukan setidaknya 8 gelas air putih per hari dengan menerapkan pola 2-4-4, yaitu 2 gelas air putih saat berbuka puasa (satu gelas saat Maghrib dan satu gelas menjelang azan Isya), 4 gelas air putih pada malam hari (dua gelas saat saat makan malam dan dua gelas sebelum tidur), 2 gelas air putih pada saat sahur (satu gelas saat bangun tidur sebelum sahur dan satu gelas setelah makan sahur).
Baca Juga: Mengintip Menu Buka Puasa Prabowo Bersama Titiek Soeharto dan Didit, Banjir Doa Netizen
3. Atur waktu minum obat atau suplemen/vitamin