Dedi menambahkan bahwa Mukadam tidak sengaja menembak korban yang bernama Salam dalam peristiwa tersebut, dan Mukadam telah mengakui kelalaiannya terhadap korban yang memiliki hubungan keluarga dengannya.
Koleksi Senjata Api
Muhammad Saleh Mukadam diketahui memiliki empat senjata api ilegal yang disita oleh polisi karena tidak dilengkapi dengan surat resmi.
Keempat senjata tersebut termasuk Zoraki Mod 914-T, senjata api laras panjang FNC Belgia, dan Revolver Cobra. Polisi juga menyita dus magasin, 60 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 34 butir amunisi kaliber 9 mm, serta beberapa selongsong peluru.
Polres Lampung Tengah saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kepemilikan keempat senjata api ini yang dimiliki oleh Muhammad Saleh Mukadam, seorang anggota DPRD Lampung Tengah, yang diketahui merupakan senjata api otomatis pabrikan dan bukan hasil dari senjata rakitan.
Peristiwa ini menyoroti aturan ketat tentang kepemilikan dan penggunaan senjata api di Indonesia. Berdasarkan hukum di Indonesia, kepemilikan senjata api ilegal dapat dikenakan hukuman berat. Penggunaan senjata api tanpa izin yang sah, atau dengan cara yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, dapat dikenai hukuman pidana yang serius. Hukuman ini mencakup penjara hingga beberapa tahun dan denda yang besar.
Kasus yang melibatkan Muhammad Saleh Mukadam menekankan pentingnya penegakan hukum dan regulasi ketat terkait senjata api untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Baca Juga: Politisi Gerindra Lampung Tengah Ditahan, Senjata Ilegal Jadi Bukti