"Ini bukan bumi hangus. Tidak ada pemberontakan besar-besaran. Tidak ada ratusan ribu orang yang menantikan isyarat untuk berontak. Ini hanyalah seorang Marhaen membakar jerami," tukas Sukarno.
Subardjo lalu meminta Sukarni untuk menyimpan pistolnya dan berhenti bermain pahlawan-pahlawanan. Mereka lalu melanjutkan perjalanan ke rumah di Pegangsaan 56.