Pada Senin (16/9/2024), SEGS melepasliarkan seekor Elang Jawa betina bernama Sally di area operasional mereka. Pelepasliaran ini menjadi bagian dari komitmen SEGS dan BTNGHS dalam melestarikan keanekaragaman hayati, serta sekaligus menjadi agenda rangkaian The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024, di mana SEGS bertindak sebagai tuan rumah.
Keberhasilan program pelepasliaran Elang Jawa sangat bergantung pada dukungan ekosistem yang memadai serta partisipasi aktif berbagai pihak. Menurut Kepala BTNGHS, Budhi Chandra, kolaborasi ini adalah langkah nyata dalam menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati. Keberhasilan jangka panjang konservasi Elang Jawa akan memastikan bahwa spesies ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang biak secara alami di habitatnya.
"Total selama kurun waktu 11 tahun, SEGS bersama Balai TNGHS telah melepasliarkan sebanyak sembilan ekor elang. Bahkan tahun lalu, kawasan SEGS juga telah dipilih menjadi pelepasliaran dua ekor Elang Brontok dan satu ekor Macan Tutul Jawa. Ini semua merupakan buah dari inisiatif pelestarian lingkungan yang telah kami lakukan secara konsisten selama ini,” jelas Irwan Januar, Kepala Teknik Panas Bumi SEGS, dalam keterangan yang diterima Suara.com.