Tak hanya ayat Al-Quran, hadis tentang aib orang lain juga diriwayatkan oleh Tirmidzi. Hadis itu menjelaskan, saat orang lain membuka aib, maka Allah SWT akan membuka aib orang tersebut. Berikut ini bunyinya:
“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya padahal iman itu belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin! Janganlah menjelekkan mereka! Jangan mencari-cari kekurangan mereka! Sebab, barang siapa mencari-cari kekurangan saudaranya yang muslim, niscaya Allah akan mencari-cari kekurangannya. Barang siapa yang Allah cari-cari kekurangannya, niscaya Allah akan membongkar aibnya dan mempermalukannya, walaupun dia berada di dalam rumahnya.” (HR. Tirmidzi no. 2032, Ibnu Hibban no. 5763, dari Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma).
Contoh Menutupi Aib Orang Lain
Mengingat besarnya dosa yang didapat setelah kita membuka aib orang lain, maka sebaiknya jauhi kebiasaan tersebut. Sebaliknya, kita harus menjaga dan menutup rapat bila mengetahui aib seseorang.
Lantas apa saja contoh perilaku yang mencerminkan menutupi aib orang lain? Berikut in beberapa contoh menutupi aib orang lain:
- Tidak cerita kepada orang lain tentang masalah rumah tamgga teman yang sedang berantakan.
- Saat tidak sengaja mendengarkan pertengkaran tetangga, tidak mengejeknya dengan tetangga lain secara diam-diam.
- Tidak mengumbar dosa teman melalui media sosial.
- Saat mengetahui kekurangan atau ketidaksempurnaan teman secara fisik, tidak membahas dan mengejeknya dengan teman-teman lain.
- Tidak menyebarkan keburukan orang di media sosial dengan tujuan untuk mempermalukannya di hadapan banyak orang bahkan yang belum mengenalnya.
Itu tadi penjelasan tentang dosa membuka aib seseorang yang penting untuk dipahami agar tidak makin terjerumus.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari