"Ditusukkan paku dari api neraka ke kepala kamu lebih baik daripada menyentuh tangan perempuan yang tidak mahram," kata UAS membacakan arti dari hadis tersebut.
Sementara itu KH Quraish Shihab mengatakan para ulama beda pendapat mengenai hukum bersalaman dengan wanita bukan muhrimnya.
Menurutnya perbedaan pendapat itu lahir karena Nabi SAW diriwayatkan tidak pernah berjabatan tangan dengan wanita bukan mahram.
Tetapi lanjutnya ada riwayat yang menyatakan waktu wanita-wanita itu datang berbaiat dengan Nabi, biasanya berbaiat itu disertai dengan jabatan tangan, Nabi tidak berjabatan tangan tapi memerintahkan Sayyidina Umar berjabatan tangan dengan wanita-wanita berbaiat itu.
"Atas dasar ini, ulama berkata sebenarnya boleh-boleh saja walaupun sebaiknya tidak usah," kata Quraish Shihab dikutip dari Youtube Semua Murid Semua Guru.
Ia lalu bercerita pengalamannya saat bersama Grand Syaikh Al Azhar di Eropa. Saat itu mereka bertemu dengan seorang wanita berkerudung saat turun dari lift. Syaikh Al Azhar lalu bertanya kepada wanita itu apakah mau berjabatan tangan. Namun wanita itu tidak mau.
"Saya tanya beliau kenapa demikian? Dia jawab, 'saya suka berjabatan tangan dengan orang-orang selama itu tidak menimbulkan birahi dan tidak membatalkan wudu selama tidak birahi," kata Quraish Shihab.