Terobosan Promil yang Nyaman dan Terjangkau, Apa Bedanya IVM dengan IVF?

Senin, 27 Januari 2025 | 15:37 WIB
Terobosan Promil yang Nyaman dan Terjangkau, Apa Bedanya IVM dengan IVF?
Ilustrasi hamil KET (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

In Vitro Maturation (IVM) dan In Vitro Fertilization (IVF) sama-sama merupakan prosedur bayi tabung, namun keduanya memiliki perbedaan penting dalam hal penggunaan hormon, risiko kesehatan, biaya, serta kenyamanan bagi pasien.

Pada IVM, rangsangan hormon ovarium hanya sedikit atau bahkan tidak digunakan sama sekali, sehingga menurunkan risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS). Hal ini berbeda dengan IVF yang membutuhkan stimulasi hormon lebih intensif, sehingga risikonya lebih tinggi, terutama pada pasien dengan PCOS. 

Dari segi biaya, IVM biasanya lebih terjangkau karena minimnya obat hormon yang diperlukan, sedangkan IVF cenderung lebih tinggi biayanya. Selain itu, pasien yang menjalani IVM hanya membutuhkan sedikit suntikan hormon dan kunjungan medis, sehingga prosesnya menjadi lebih nyaman.

"Secara umum, IVM direkomendasikan untuk pasien dengan risiko tinggi OHSS, PCOS, atau mereka yang resistensi terhadap hormon," kata dia.

Sementara itu, IVF lebih cocok untuk berbagai kasus infertilitas dengan ovarium responsif dan memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi, terutama pada wanita di bawah 35 tahun. 

Meskipun begitu, teknologi IVM terus berkembang berkat metode seperti CAPA-IVM, yang dapat meningkatkan keberhasilan pematangan sel telur, kualitas embrio, dan kehamilan klinis. 

Dengan berbagai inovasi dan teknologi terbaru, IVM menjadi pilihan yang menjanjikan untuk membantu mewujudkan impian memiliki buah hati.

Profil dr. Malvin Emeraldi

Di Indonesia, salah satu dokter obgyn yang fokus di bidang IVF/M adalah dr. Malvin Emeraldi, SpOG, Subsp.FER(K). Beliau adalah spesialis Obssgyn dengan subspesialisasi di bidang fertilitas endokrinologi reproduksi yang memiliki dedikasi tinggi dalam membantu pasangan meraih impian memiliki anak, baik melalui teknologi reproduksi berbantu ataupun melalui tindakan operatif.

Baca Juga: Dibui Kala Mengandung, Ini Hak Ibu Hamil di Penjara yang Patut Diterima Mira Hayati

Lahir di Medan pada 14 Februari 1978, beliau telah menempuh pendidikan medis di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Setelah itu, sosoknya melanjutkan pendidikan spesialisasi dan konsultan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI