Nabi Muhammad SAW pun juga pernah terbangun di malam hari dalam keadaan junub dan beliau tetap menjalankan puasa setelahnya.
"Berpuasa hukumnya sah bagi orang junub yang memasuki subuh sebelum melakukan mandi besar karena Sayyidah Aisyah dan Ummu Salamah Radhiyallahu 'anhuma berkata: 'Sesungguhnya Nabi SAW memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub karena jima dengan istrinya, kemudian ia mandi dan berpuasa." (HR Bukhari).
Meski demikian, umat Islam dianjurkan untuk menyegerakan mandi wajib terutama sebelum waktu subuh. Hal ini dilakukan agar kondisi sudah suci saat memulai ibadah puasa. Berikut waktu-waktu yang dianjurkan untuk mandi wajib:
1. Sebelum waktu subuh
Jika seseorang dalam keadaan junub (berhadas besar), disunahkan untuk segera mandi wajib sebelum waktu subuh agar bisa melaksanakan Salat Subuh dalam keadaan suci.
2. Setelah haid atau nifas
Bagi wanita yang sudah selesai haid atau nifas di malam hari, dianjurkan untuk menyegerakan mandi wajib sebelum subuh agar bisa menjalankan ibadah puasa keesokan harinya dengan keadaan suci.
Jika haid atau nifas selesainya di siang hari, maka mandi wajib bisa dilakukan segera mungkin, tetapi puasanya tetap tidak sah dan baru bisa berpuasa keesokan harinya.
3. Sebelum melaksanakan shalat
Baca Juga: Hukum Puasa Tanpa Mandi Wajib, Sah atau Tidak?
Jika seseorang baru mengalami hadas besar di siang hari, ia bisa mandi wajib kapan saja, namun tidak boleh shalat sebelum mandi wajib.
Jika ingin melaksanakan ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur'an atau iktikaf di masjid, harus melakukan mandi wajib terlebih dahulu.
Demikian ulasan tentang tata cara mandi wajib di bulan puasa. Dengan memahami cara mandi wajib beserta waktunya, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan sesuai syariat.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari