Pada kondisi tertentu, gangguan ini bisa menyebabkan komplikasi seperti hipertensi, anemia, retensi garam dan air, gangguan kardiovaskular, serta masalah metabolik lainnya.
Menurut Tunggul, sebanyak 80 persen kasus penyakit ginjal kronis dapat dicegah atau diperlambat jika pasien rutin melakukan deteksi dini terhadap kesehatan ginjal mereka.
Gejala Awal Penyakit Ginjal Kronis
Penyakit ginjal kronis merupakan kondisi progresif yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Ginjal sendiri memiliki peran penting dalam tubuh, seperti membuang limbah alami, menjaga keseimbangan cairan, membantu produksi sel darah merah, serta mengontrol tekanan darah.
Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan RI, gagal ginjal kronis terjadi ketika struktur atau fungsi ginjal mengalami kerusakan selama lebih dari tiga bulan.
Jika gangguan ginjal hanya berlangsung dalam waktu singkat, kurang dari tiga bulan, maka kondisi ini disebut sebagai gangguan ginjal akut.
Gejala penyakit ginjal kronis bervariasi, antara lain mual, muntah, sakit kepala, mudah lelah, nafsu makan menurun, rasa gatal pada kulit, perubahan frekuensi buang air kecil, pembengkakan di kaki dan kelopak mata saat pagi hari, perut membesar, sesak napas, kejang-kejang, hingga penurunan kesadaran.
Konsultan Nefrologi dari Rumah Sakit Yashoda Hyderabad, Sashi Kiran A mengatakan, penyakit ginjal sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas hingga kondisinya memburuk secara signifikan.
Ia menambahkan bahwa gejala awal yang sering tidak disadari adalah kehilangan minat makan, mual saat makan, serta penurunan berat badan yang terjadi secara bertahap.