Selain untuk orang terkasih, hampers Lebaran juga bisa diberikan kepada siapapun dengan tujuan berbagi ke sesama. Pasalnya, tak sedikit orang yang mengalami kesulitan finansial hingga merasa Idul Fitri tidak meriah.
Melalui hampers tersebut, kita dapat sama-sama membagikan semangat dalam menyambut bulan yang baru. Selama berpuasa di bulan suci Ramadan, umat Islam tentu tentu memperoleh banyak berkah.
Keberkahan itu dapat dibagikan kembali menjadi hadiah untuk orang lain. Hal ini bisa dijadikan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus ungkapan penuh kebahagiaan dalam menyambut hari kemenangan.
Hukum Memberikan Hampers Lebaran
Menurut Habib Jafar, budaya mengirim hampers saat Lebaran termasuk dalam kategori memberikan hadiah. Oleh karena itu, hal tersebut tidak dilarang dalam Islam.
"Membagikan hampers di hari raya itu di antara sesuatu yang dianjurkan dalam Islam. karena Nabi itu juga sering menerima hadiah dan membalas hadiah," ujar Habib Jafar, dikutip dari kanal acara "Ada Komika Bertanya Pada Ustadznya" yang tayang tahun 2024 lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Habib Jafar juga mengingatkan untuk menghargai setiap hampers yang didapat. Dilarang pula menolak hampers dari orang lain selama isinya bukan barang yang dilarang agama.
"Yang paling penting adalah kata nabi, jangan pernah meremehkan hampers (hadiah) orang lain, walaupun itu ujung kakinya kambing. Lalu tidak boleh menolak hadiah," lanjut Habib Jafar.
Lantas, apakah wajib membalas pemberian hadiah dari orang lain seperti hampers? Habib Jafar berpendapat bahwa pemberian hampers atau hadiah wajib dibalas. Minimal dibalas dengan senyuman dan ucapan terima kasih.
"Yang harus dilakukan juga adalah membalas hadiah yang diberikan orang lain, minimal dengan senyuman dan terima kasih," tandas Habib Jafar.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Toko Hampers di Surabaya, Murah dan Lengkap!
Kontributor : Xandra Junia Indriasti