Malam Lailatul Qadar diyakini umat Islam datang pada hari di antara 10 hari terakhir bulan Ramadan. Di malam yang lebih mulia dari seribu bulan itu, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa yang pernah diamalkan Rasulullah SAW.
Ustaz Alhafiz Kurniawan mencatat bahwa doa malam lailatul qadar itu disampaikan Rasulullah saat Sayyidah Aisyah bertanya mengenai amalan yang bisa dilakukan pada malam tersebut.
Setidaknya, Ustaz Alhafiz menulis dua redaksi doa yang dipanjatkan Rasulullah saw pada malam lailatul qadar.
"Dua redaksi doa malam Lailatul Qadar yang kami temukan dari dua riwayat hadits dari Sayyidah Aisyah ra. Dua redaksi ini diamalkan masyarakat di masjid-masjid di Indonesia," tulis Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU itu.
Adapun doa Lailatul Qadar sebagai berikut.
1. Allhumma innaka afuwwun karmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ann (‘ann jika dibaca berjamaah).
Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).
2. Allhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ann (‘ann, jika dibaca berjamaah).
Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).
Baca Juga: Ketahui Tanda-Tanda Alam Datangnya Malam Lailatul Qadar
Ustaz Alhafiz menyebut redaksi kedua doa Lailatul Qadar ini diambil berdasarkan hadits riwayat lima imam hadits, kecuali Imam Abu Dawud.
Ia menyampaikan bahwa doa Lailatul Qadar ini dapat dibaca sepanjang bulan Ramadhan, khususnya di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Sebab, sebagaimana disebut di atas, mayoritas ulama Mazhab Syafi’i meyakini Lailatul Qadar jatuh pada rentang waktu itu.
"Hal ini berdasarkan isyarat hadits yang meriwayatkan Rasulullah meningkatkan ibadahnya pada 10 malam tersebut. Pada kesempatan itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa Lailatul Qadar," ungkapnya.